Salin Artikel

Viral, Dosen UNY Traktir Mahasiswanya Makan Siomay di Kelas, Begini Awal Ceritanya

Dosen ini mentraktir mahasiswanya makan siomay sepuasnya dengan mendatangkan langsung penjualnya ke dalam kelas.

Peristiwa ini diabadikan melalui video dan viral di media sosial Instragram. Video tersebut diunggah di akun @undercover.id.

Di dalam video itu terlihat seorang penjual siomay masuk ke dalam kelas dengan membawa panci berisi dagangannya. Seorang mahasiswi tampak membantu penjual tersebut dengan membawakan kecap dan toples berisi bumbu kacang.

Kemudian panci berisi siomay beserta kecap dan bumbu kacang diletakan di atas meja depan kelas. Serentak para mahasiswa kemudian mengerubungi meja tersebut. Penjual siomay itu pun langsung melayani satu persatu mahasiswa.

Tampak pula seorang dosen duduk dan di atas mejanya terdapat satu laptop. Dosen ini pun terlihat menunjukan piring berisi siomay.

Dosen tersebut bernama Herka Maya Jatmiko yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

Saat dikonfirmasi Herka Maya Jatmika mengatakan mentraktir mahasiswa makan siomay pada Rabu (21/02/2024) kemarin.

"Ya itu pure (murni) aja, instan aja sebetulnya," ujar Herka Maya Jatmika saat dihubungi, Kamis (22/02/2024).

Herka menyampaikan mendapatkan jadwal mengajar di kelas. Saat mengajar itu para mahasiswa yang ada di kelas terlihat lesu.

Melihat para mahasisiwa di kelas yang tidak bersemangat mungkin karena lapar, Herka kemudian mempunyai ide untuk mentraktir makan. Hal itu agar para mahasiswanya kembali bersemangat mengikuti perkuliahan.

Herka kemudian meminta tolong kepada mahasiswa untuk mencari penjual siomay yang ada di dekat kampus.

"Sana turun cari bakul (penjual) siomay deket-deket sini aja suruh naik sak bakul e (sama penjualnya). Akhirnya ya mereka cari beberapa bakul siomay di sekitar GOR (GOR UNY) mungkin. Terus dapat bawa naik ke atas satu panci gede itu," urainya.

Menurut Herka, setelah siomay datang dan mengetahui jika ditraktir makan, wajah para mahasiswa berbinar-binar. Para mahasiswa langsung antre untuk mengambil siomay tersebut.

"Ya mereka lihat itu langsung ambyar, dalam artian wajahnya juga berbinar-binar seneng banget kan apalagi makan gratis," ungkapnya.

Herka mengungkapkan para mahasiswa diperbolehkan mengambil sesukanya. Bahkan mereka diperbolehkan membawa pulang.

Namun, yang terpenting setelah makan para mahasiswa harus semangat dan fokus dalam mengikuti perkuliahan.

"Akhirnya ya sudah, mereka ngambil sendiri-sendiri itu, pokoknya sak waregmu (sampai kenyang), yang penting nanti di kelas (semangat kuliah). Mereka boleh bawa pulang silakan ngga papa. Akhirnya ya habis kok itu satu panci gede," tuturnya.

Herka pun turut makan siomay bersama dengan para mahasiswanya. Sebab saat itu kebetulan mendekati makan siang.

"Saya juga makan, kebetulan laper juga, pas makan siang," imbuhnya.

Menurut Herka, setiap dosen pasti memiliki cara mengajar tersendiri agar mahasiswa tidak bosan mengikuti perkuliahan. Terlebih saat mengajar di kelas pada jam-jam krusial seperti siang hari, kondisi para mahasiswa lapar dan ngantuk.

"Jadi kalau kita tidak menarik ya itu akan susah untuk mereka cerna, mereka paham juga susah apalagi kemarin saya ngajar itu berkaitan dengan keguruan cara mengajar di sekolah, kalau nanti itu nggak bisa kan ya fatal," bebernya.

Beberapa hal pernah dilakukan Herka agar mahasiswanya bersemangat mengikuti perkuliahaan di kelas. Salah satunya, Herka mempraktikan membuat kopi ala barista.

"Iya ada gitu atau mungkin saya nanti demonstrasi apa. Kemarin ada kelas yang saya di situ gawe (membuat) kopi, saya sediakan semua kopinya plus airnya. Ya apapun lah agar mereka tertarik untuk masuk kelas saya, bersemangat (mengikuti kuliah)," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/02/22/223119578/viral-dosen-uny-traktir-mahasiswanya-makan-siomay-di-kelas-begini-awal

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com