Salin Artikel

Momen Haru Orangtua Asal Bantul Wakili Anaknya Wisuda di UGM, Bawa Bingkai Foto dan Sesekali Usap Air Mata

Di deretan tempat para orangtua wisudawan tampak duduk berdampingan sepasang suami istri yang usianya sudah tidak muda lagi. Sang istri mengenakan baju kebaya berwarna hitam, sementara suaminya mengenakan baju batik.

Sang suami, tampak duduk dengan kedua tanganya memeluk foto seorang perempuan yang tidak lain adalah buah hatinya. Wajahnya lebih sering tertunduk, sembari tanganya yang sudah berkerut karena usia, beberapa kali mengusap foto buah hatinya.

Mata keduanya menatap satu per satu wisudawan yang naik ke podium untuk menerima ijazah. Mungkin, para wisudawan itu usianya tak berbeda dengan putri mereka. Sesekali keduanya terlihat mengusap air mata yang keluar dengan tisu yang digenggam.

Pasangan suami istri ini bernama Ngadinah (58) dan Jono (80) warga Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul.

Keduanya merupakan orangtua dari Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Dewi Sekar Rumpoko yang telah wafat pada 26 Januari 2024 lalu.

Keduanya hadir di acara wisuda untuk mewakili buah hatinya Dewi Sekar Rumpoko untuk menerima ijazah.

Saat nama Dewi Sekar Rumpoko dipanggil, keduanya berjalan maju ke podium. Sang ayah  berjalan sembari memeluk foto buah hatinya.

Tepuk tangan para wisudawan dan para keluarga yang hadir di Grha Sabha Pramana serentak bergemuruh.

"Bangga ya, yang menyerahkan ijazah anak saya Bu Rektor sendiri. Mungkin kalau anak Saya tahu dia bahagia ya. Biar dia tenang di sana," ujar Ngadinah saat ditemui di Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (21/02/2024).

Keluar masuk hutan demi skripsi

Ngadinah menceritakan perjuangan putri keduanya Dewi Sekar Rumpoko selama proses mengerjakan skripsinya. Menurut Ngadinah, Dewi kerap keluar masuk hutan untuk mencari data.

"Perjuangan dia selama empat tahun lebih, masuk keluar hutan untuk mengambil data. Dan sekarang mendapatkan hasil, menjadi sarjana, saya juga ikut bangga, walaupun Dewi sudah nggak ada (meninggal)," tuturnya.

Menurut Ngadinah, putrinya telah menyelesaikan skripsi dan tinggal menjalani sidang skripsi. Namun putrinya mengalami kecelakaan lalu lintas.

Akibat kecelakaan itu, Dewi harus keluar masuk rumah sakit. Bahkan sempat dirawat di rumah sakit selama satu bulan. Lalu pada 26 Januari 2024 lalu, Dewi Sekar Rumpoko menghadap kepada Sang Pencipta.

"Sampai dia meninggal, yang diingat itu, yang dicari laptop sama HP-nya. Pokoknya dia mau sidang skripsi. Di rumah sakit, saat sadar dia ngajak pulang aja, mau sidang," ungkapnya.

"Ini lho aku sidangnya itu tanggal 7, ini undanganya sudah disebar. Aku mau sidang," ucap Ngadinah mengulang kata-kata buah hatinya.

Kecelakaan di hari sidang skripsi

Ngadinah mengungkapkan putrinya mendapatkan jadwal sidang skripsi pada tanggal 7 Desember 2023. Namun, di hari yang dinantikan itu putrinya mengalami kecelakaan.

Peristiwa itu terjadi saat putrinya berangkat ke kampus untuk menjalani sidang skripsi.

"Tanggal 7, Dia kecelakaan. Benturanya gimana nggak tahu, ditabrak orang atau jatuh sendiri nggak tahu. Itu mau berangkat sidang (skripsi)," urainya.

Dewi merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Di keluarga Dewi dikenal sebagai sosok yang ceria. Dewi pun sayang kepada adiknya.

"Dia itu anaknya periang, kalau di rumah ada dia itu suasana rumah itu jadi hangat, jadi ceria. Sama adiknya itu sayang sekali. Adiknya kemana-mana diantar, kalau ngerjain PR nggak bisa dibantuin," ucapnya.

Tak hanya itu, Ngadinah mengungkapkan putrinya tersebut tekun dalam belajar. Bahkan Dewi selalu mendapatkan rangking kelas yang baik selama studinya, mulai dari taman kanak-kanak (TK).

"Kehilangan Dewi yang seperti kehilangan separuh nyawa, rumah jadi sepi, pada sedih. Dia itu pokoknya kayak matahari keluarga," ungkapnya.

Mahasiswi berprestasi

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta menuturkan Dewi Sekar Rumpoko merupakan mahasiswi yang berprestasi.

"Beliau ini IPK nya cukup tinggi 3,86. Tetapi Allah berkehendak lain, pada saat mau ujian mengalami kecelakaan," ucap Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Sigit Sunarta.

Sigit menuturkan tema skripsi yang dipilih oleh Dewi Sekar Rumpoko sangat dibutuhkan oleh masyarakat kehutanan. Bahkan menurutnya, skripsi yang dikerjakan oleh Dewi Sekar Rumpoko tingkatanya sudah setara S2.

"Ssbetulnya saya sangat berharap bahwa ilmu ini bisa dikembangkan oleh teman-teman yang lainya ataupun mahasiswa di level atas, karena ini sangat penting dan sangat berguna bagi masyarakat," tegasnya.

Selama menempuh studinya, Dewi aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan. Selain itu juga aktif dalam penelitian-penelitian.

"Aktif juga di kegiatan-kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen pembimbingnya. Yang bersangkutan ikut di dalam penelitian dosen pembimbingnya, sehingga saya pikir punya kapabilitas yang cukup, sangat bagus untuk mengembangkan ilmu yang ada di laboratorium satwa liar di Fakultas Kehutanan," tandasnya.

Lulus tanpa sidang skripsi

Sigit mengungkapkan Dewi Sekar Rumpoko memang belum sempat menjalani sidang skripsi. Sebab saat akan sidang, Dewi mengalami kecelakaan.

Tetapi penilian terhadap skripsi Dewi tidak harus dengan wawancara. Penguji melihat skripsinya, kemudian memberikan penilaian. Hasilnya Dewi lulus dengan predikat cumlaude atau dengan pujian.

"Tentu saja kita kesepakatan dengan senat fakultas, kita sepakat mengenai tata acara penilaian yang ini sangat khusus. Akhirnya disepakati kita nyatakan lulus ujian skripsi. Setelah diyudisiun, semua juga sepakat diluluskan dengan predikat cumlaude karena memang nilainya sangat tinggi," ungkapnya.

Saat ini dosen-dosen di Fakultas Kehutanan UGM, lanjut Sigit, sedang berdiskusi apakah skripsi almarhum Dewi Sekar Rumpoko akan ditulis ulang untuk disubmit ke jurnal.

"Ini dari teman-teman sedang berdiskusi, sebagai penghargaan kita akan coba tulis ulang kemudian kita submit ke jurnal. Harapanya bisa di-publish dan itu akan memberikan dampak yang bagus untuk masyarakat," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/02/21/182737678/momen-haru-orangtua-asal-bantul-wakili-anaknya-wisuda-di-ugm-bawa-bingkai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke