Salin Artikel

Jadi Benteng Terakhir Atasi Sampah Kota Yogyakarta, Depo Mandala Krida "Overload"

Pengawas Sektor Gunungkutur Kota Yogyakarta, Mayar mengatakan tumpukan sampah di depo sampah Mandala Krida sudah sejak sebelum tahun baru 2024. Sampah sebelumnya menumpuk hingga pagar depan depo.

"Sudah sejak sebelum tahun baru. Dulu juga sudah dibersihkan sekarang ini menumpuk lagi," ujarnya saat ditemui di depo sampah Mandala Krida, Rabu (21/2/2024).

Sampah di depo ini diambil tiap tiga hari sekali atau dalam satu minggu libur selama dua hari. Hari ini, depo sampah Mandala Krida dipasang pagar berwarna hitam karena besok TPA Piyungan libur.

"Besok kan tutup (TPA Piyungan) buka tiga hari tutup satu hari. Warga udah tahu kalau ada yang buang ya buang. Kemarin sampai penuh sampai enggak bisa dibuka (pagar)," kata dia.

Rata-rata tiap harinya warga Kota Yogyakarta membuang sampah di depo Mandala Krida. Hal ini diketahui karena ada aturan bahwa pembuang sampah harus menunjukkan identitas.

"Warga kota (Yogyakarta) semua sudah diberlakukan pakai identitas ternyata warga kota. Deponya memang banyak, tapi ada batasan waktu beda-beda. Yang di Purawisata itu kalau ada armada boleh buang. Kalau enggak gak boleh buang," kata dia.

"Ada selisih, makanya kita percepat yang berkaitan dengan Karangmiri, Nitikan, (TPST) minimal sudah selesai bangunan fungsional pertengahan Mei," kata dia.

Dia menyebut depo mandala sebagai depo sampah terbesar. Selain itu menjadi benteng terakhir Pemkot Yogyakarta untuk atasi sampah.

"Kalau ada kesulitan kita larikan ke Mandala Krida. Kalau dilarikan ke tempat lain susah. Kita lihat kalau mandala sampai full ke pagar kita minta kuota khusus. Karena tidak langsung dikabulkan hanya diberikan 5 truk," kata dia.

"Sementara yang di belakang ini kan penuh," katanya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/02/21/140046578/jadi-benteng-terakhir-atasi-sampah-kota-yogyakarta-depo-mandala-krida

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke