Salin Artikel

Warga Bantul Keluhkan Bau Peternakan Babi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga mengeluhkan bau peternakan babi di Padukuhan Plumutan, Kalurahan Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul, DI Yogyakarta.

Pemkab Bantul mengaku sudah memberikan peringatan kepada pemilik peternakan.

Dukuh Plumutan Cahyo Rahmat Romadlon mengatakan, hari ini puluhan warganya menyampaikan aspirasi terkait bau peternakan di Kantor Pemkab Bantul.

Hal ini untuk menyampaikan keresahan warga soal bau peternakan babi yang mengganggu.

Peternakan milik warga setempat itu sudah ada sejak tahun 2021. Awalnya hanya ada 4 ekor babi, saat ini sudah berkembang menjadi puluhan ekor babi.

Jarak antara peternakan dengan rumah terdekat sekitar 30 sampai 50 meter.

"Memang lokasinya di pinggir pemukiman warga tapi kan tetap dekat dengan pemukiman," kata Cahyo kepada wartawan di Bantul Senin (19/2/2024).

Warga sudah berupaya melakukan mediasi bersama pemilik peternakan namun belum menemui jalan keluar terkait bau dari peternakan. Mediasi terakhir pada bulan November 2023 lalu, namun hingga kini belum ada titik terang.

Cahyo berharap setelah menyampaikan ke Pemkab Bantul ada solusi terkait masalah ini.

"Harapan warga biar wilayah RT.5 bisa bersih lagi terhindar dari bau-bau kurang sedap," kata dia.

Kepala Satpol PP Bantul Jati Bayubroto mengatakan, pihaknya sudah melakukan mediasi antara warga dan pemilik peternakan. Bahkan pemilik sudah melakukan pengurusan sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau OSS.

Pihaknya juga sudah memberikan teguran kepada pemilik, dan jika dalam 90 hari tidak bisa menjalankan rekomendasi akan bisa dicabut izinnya.

"Rekomendasi itu kan masih jangka waktunya 90 hari, tepatnya sampai bulan Maret. Sebenarnya saat ini masih dalam masa pengawasan, tapi dalam masa pengawasan ini masyarakat mau audiensi ke Bupati," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/02/19/200303978/warga-bantul-keluhkan-bau-peternakan-babi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke