Salin Artikel

Cerita Pasien Cuci Darah Gunungkidul Ikut Pemilu 2024 di Rumah Sakit

Beberapa petugas KPPS mendatangi para pasien supaya mereka tidak kehilangan hak pilihnya. 

Salah satu pasien asal Padukuhan Ploso, Kalurahan Sumberwungu, Kapanewon Tepus, Wardiyanto masih terbaring menunggu selesainya proses cuci darah. Saat itu kurang lebih sekitar pukul 12.15 WIB. 

Sambil menyaksikan televisi yang terpasang tidak jauh dari tempat tidurnya, Wardiyanto melihat perkembangan pemungutan suara hari ini. Ditemani salah satu anaknya, yang setia di sekitar tempat tidur, Wardiyanto menunggu menyelesaikan proses HD.

"Itu Pak Jokowi dan ibu (Iriana) juga sudah mencoblos," kata Wardiyanto, Rabu (14/2/2024).

Sudah delapan tahun, seminggu dua kali dia harus bolak balik dari rumahnya untuk melakukan proses cuci darah ditemani anaknya. Dirinya sudah mempersiapkan untuk memilih calon wakil rakyat hingga presiden dan wakil presiden di rumah sakit.

Berangkat dari rumah sejak pukul 06.30 WIB, proses HD dimulai sekitar pukul 07.00 WIB dan selesai sekitar pukul 12.00 WIB. 

"Kalau mau nyoblos di rumah sudah tidak cukup waktunya, jadi saya dan anak saya itu nyoblos di sini," ucap dia. 

Dirinya akan mencoblos di ruangan khusus yang sudah dipersiapkan petugas di sebelah timur ruangan, yakni ruang isolasi. 

"Sudah siap nanti mau nyoblos di sini," kata dia. 

Ranto, anak dari Wardiyanto mengaku tidak masalah dirinya harus mendampingi bapaknya menjalani pengobatan sekaligus mencoblos di rumah sakit.

"Ya tidak apa-apa, mau pulang juga sudah tidak cukup waktunya," ucap dia. 

Pasien yang sudah selesai HD, Sungkono, duduk di luar ruangan isolasi. Dirinya sudah mendaftar untuk ikut pemilu di ruangan khusus bangsal HD.

Warga Padukuhan Ngepung, Karangmojo, ini mengaku sudah memiliki pilihan siapa yang akan mewakilinya.

Bersama istrinya, Warkiyem dirinya siap memberikan suara. 

"Sudah, pas kampanye itu ada sosialisasi. Semoga yang terpilih bisa membawa aspirasi masyarakat," ucap pria yang sudah 12 tahun menjalani HD ini. 

Kepala Ruangan HD RSUD Wonosari, Sudarmanto mengatakan ada 13 pasien dan 6 orang pendamping yang melaksanakan pemilihan di ruangan khusus. Sebagian besar sudah selesai melaksanakan HD sekitar pukul 12.00 WIB.

Pihak rumah sakit lalu membuatkan bilik untuk pencoblosan. Pendataan sudah dilakukan tujuh hari sebelumnya.

"Yang belum selesai otomatis di tempat tidur. Ini kan sebagian besar selesai sudah ada yang mengantre di ruang isolasi," ucap dia.

Ketua KPPS 30 Wonosari Andar Nurjanto mengatakan, pihaknya mendatangi RSUD Wonosari karena ada 9 orang pasien masuk daftar pemilih tambahan (dptb) wilayahnya. 

"Kami jemput bola ke sini. Kendala sakit harus pelan dan menunggu ada beberapa dibantu keluarga," kata dia. 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/02/14/132806778/cerita-pasien-cuci-darah-gunungkidul-ikut-pemilu-2024-di-rumah-sakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke