YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Petugas kepolisian melakukan olah TKP peristiwa kecelakaan bus pariwisata di jalan Dlingo-Imogiri, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta. Polisi menduga terjadi rem blong saat peristiwa kecelakaan itu.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda DIY, AKBP Sugiyanta menyampaikan, pihaknya membantu pengungkapan kasus laka tunggal yang terjadi di jalan Dlingo-Imogiri.
Pihaknya hari ini juga membawa sopir dan kernet bus ke lokasi kecelakaan.
Dari pengakuan sopir kendaraan dari atas kondisinya normal, namun tiba-tiba blank.
"Analisa sementara kendaraan dalam posisi off, tidak ada gerakan sama sekali untuk pengereman, baik dari handrem maupun rem kaki," kata Sugiyanta di lokasi kejadian Jumat (9/2/2024).
Dikatakannya, setelah bus mengalami rem blong kurang lebih 500 meter dari lokasi pertama, bus oleng dibanting ke kiri setirnya dan meluncur.
"Saya hitung tadi ada 60 meter sampai bus berhenti," kata dia.
Sugiyanta mengatakan, setelah berhenti sopir bisa berdiri lagi.
Sementara untuk bus, setelah berhasil dievakuasi langsung bisa berjalan dengan normal. Rem dan handrem berfungsi kembali setelah terguling.
"Ini sementara kami sedang mendalami kasus ini, karena itu kami membawa alat TAA (Traffic Accident Analysis) untuk memastikan apakah ini kelalaian sopir atau ada trouble pada kendaraan ini," kata dia.
Disinggung mengenai sopir bus Pariwisata E 7607 V, yakni Arnada Feby Prastan (25) warga Pablengan Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah, polisi masih menetapkan sebagai saksi.
"Sementara 24 jam kita anggap saksi, karena nanti menunggu penentuan berikutnya. Saat ini sopir dan kenek diamankan di Polres Bantul," kata dia.
Dijelaskannya, akibat kejadian ini tiga orang meninggal dunia, dan satu orang masih kritis yakni bayi usia 1,5 tahun, dan dirawat di RSUP Dr Sardjito.
Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menyampaikan nama korban meninggal dunia yakni:
https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/02/09/121709578/kecelakaan-maut-bus-pariwisata-di-imogiri-bantul-diduga-rem-blong