Cucu Sultan HB X Ajak Alam Ganjar Keliling Keraton Yogyakarta

Drasthya adalah salah satu cucu Raja Keraton Yogyakarta yakni Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Tadi muter-muter (Keraton Yogyakarta), ditunjukkin arsip-arsip, ada laboratorium buat konservasi barang-barang Keraton yang memang perlu dijaga," ujar Alam Ganjar saat ditemui di Keraton Yogyakarta, Selasa (6/2/2024).

Alam juga sempat diajak masuk ke Living Museum yang menunjukkan daur hidup manusia dari lahir ke dunia, remaja, menikah, hingga meninggal dunia.

"Memang banyak sekali pelajaran-pelajaran yang bisa kita serap dan bisa kita adopsi dalam kehidupan," kata dia.

Alam bercerita, dirinya pernah berkunjung ke Keraton Yogyakarta dahulu.

Dibanding kunjungan saat itu, kedatangannya ke Keraton Yogyakarta kali ini melihat sesuatu yang berbeda.

Menurut Alam, apa yang dilihatnya merupakan cara Keraton untuk tetap eksis dan dapat menarik minat kunjungan wisatawan maupun masyarakat sekitar.

"Tadi dikasih tahu harusnya datang bulan kemarin ternyata ada pameran. Banyak sekali konten (baru) buat saya itu untuk menjaga demand khususnya wisatawan untuk mau berkunjung ke Keraton," kata dia.

Dia mengajak masyarakat terutama generasi Z untuk berkunjung ke Keraton Yogyakarta karena bisa belajar banyak dari kehidupan yang lalu serta bakal ada hal-hal baru dari Keraton Yogyakarta.

"Kalau mau Instagram feednya bagus datang ke sini ini keren banget, bisa belajar banyak dan pasti ada hal baru. Ini cara kita lestarikan budaya," kata dia.

Cucu Sultan Hamengku Buwono X, Drasthya Wironegoro mengatakan, Alam Ganjar mengajak teman-temannya yang kebetulan alumni dari UGM.

"Tadi ajak teman-temannya dari UGM yang belum pernah ke Keraton," kata dia.

Abdi Dalem Keraton, Satya Bilal mengatakan, kedatangan Alam Ganjar ke Keraton Yogyakarta menjadi contoh generasi muda dalam melestarikan budaya.

"Yogyakarta memiliki banyak sekali peninggalan sejarah yang adiluhung dan perlu dikenalkan pada anak anak anak muda. Alam memberikan contoh positif bagi anak anak muda lainnya untuk mencintai budaya," pungkas dia.