Salin Artikel

33 Mahasiswa Bayar Kuliah Pakai Pinjol, UGM Sebut Jadi Opsi Terakhir dan Ada Proses Skrining

Selain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) juga menjalin kerjasama dengan lembaga penyedia pinjaman online Danacita.

Sekretaris UGM, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu mengatakan, perjanjian kerja sama dengan lembaga penyedia pinjaman online sudah sejak tahun 2022. Namun masih terbatas untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 

"MoU ditingkat UGM itu sejak Agustus 2022," ujar Sekretaris Universitas Gadjah Mada (UGM) Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu saat dihubungi, Kamis (01/02/2024).

Andi Sandi menyampaikan mahasiswa masih bisa mengajukan permohonan keringanan terkait dengan pembayaran uang kuliah. Bahkan permohonan keringanan bisa sampai nol persen.

Sehingga jalur pembayaran uang kuliah menggunakan pinjaman online menjadi pilihan terakhir bagi mahasiswa. Selain itu, tidak ada kewajiban bagi mahasiswa menggunakan pinjaman online untuk pembayaran uang kuliah.

"Kalau itu sudah ditempuh tapi masih berat untuk membayar itu kita berikan beasiswa, kan dari UGM sendiri ada beasiswa. Artinya secara prinsip, opsi itu adalah opsi yang terakhir," tandasnya.

Menurut Andi Sandi, saat ini tidak banyak mahasiswa yang menggunakan pinjaman online untuk pembiayaan pendidikan. Sampai saat ini ada 33 mahasiswa yang menggunakan layanan tersebut.

"Yang baru bisa melaksanakan itu, karena baru ada PKS (perjanjian kerjasama) nya baru di FEB. Sampai hari ini ada 33 yang menggunakan," bebernya.

"Jadi artinya kemudian ini digunakan itu oleh orang yang memang paham dengan penggunaan itu. Jadi mereka sudah paham dengan konsekuensinya lah dari penggunaan itu. Misalnya dia akan mengatur balancing-nya keuangan dia setiap bulan," bebernya.

"Sampai saat ini yang menggunakan itu, tidak ada masalah dengan proses itu dan sampai sekarang tidak ada yang bermasalah dengan proses pembayarannya," imbuhnya.

Dia mengatakan saat ini memang tidak ada masalah dengan proses pinjaman online untuk uang kuliah. Sebab, rata-rata yang menggunakan adalah mahasiswa pascasarjana yang paham konsekuensi dari pilihannya.

"Tetapi skema ini sebenarnya sudah dilakukan oleh perbankan, ini bukan hal yang baru. Tetapi itu semua adalah opsi kalau di UGM. Karena menurut hitungan-hitungan kami mekanisme penundaan, penyesuaian UKT sampai dengan mencarikan beasiswa itu sudah klir untuk teman-teman itu tapi kalau ada yang mau pakai kan kita juga tidak bisa melarang, itu kan hak, opsi pribadi," tuturnya.

Terkait dengan besaran bunga, Andi Sandi menyebut pada prinsipnya tidak mungkin menambah beban mahasiswanya. Dia memastikan UGM akan menolak kerja sama jika bunga pinjaman menambah beban mahasiswa. 

"Dari sisi UGM kita tidak mungkin akan menambah beban mahasiswa lagi. Jadi kalaupun ada yang sampai mencekik seperti itu pasti UGM menolak. Enggak mungkin UGM akan menambah beban lagi mahasiswa. Dan bahkan ada di kami yang menawarkan tanpa biaya sama sekali," bebernya.

UGM pun akan mengevaluasi jika didapati bunga "mencekik" mahasiswa. Bahkan sangat mungkin perjanjian kerjasama akan diakhiri.

"Kalau ada yang mencekik dan lain-lain pasti UGM akan segera mengevaluasi. Tapi sampai hari ini itu fine-fine aja belum ada, dan kami berharap tidak ada masalah," ucapnya.

Andi Sandi menuturkan dana dari pinjaman online tersebut tidak ditransfer ke rekening pribadi mahasiswa. Tapi langsung ke rekening perguruan tingginya.

"Hanya itu saja (untuk membayar kuliah), tidak untuk yang lain, karena informasi yang kemarin saya dapatkan ketika sounding dengan OJK memang Danacita ini spesifik untuk dana pendidikan tidak ada untuk konsumtif. Tapi memang stigma kata-kata pinjol sudah negatif duluan," urainnya.

Dijelaskan Andi Sandi, mahasiswa tidak serta-merta bisa langsung mengajukan pinjaman online Danacita. Ada mekanisme yang harus dilewati yakni skrinning dari fakultas.

Skrining ini dilakukan untuk mengetahui apakah mahasiswa tersebut benar-benar membutuhkan. Selain itu, apakah memang sudah tidak ada jalan lain, sehingga harus mengambil opsi terkahir yakni menggunakan pinjaman online.

"Apakah memang membutuhkan? Dan itu kenapa dilakukan skrining dari tingkat fakultas, karena melihat, apakah orang ini sudah tidak ada jalan lain lagi. Menawari beasiswa aja kita yang nyariin kok. Tapi kalau mau menggunakan ya kita lihat kemampuan. Tidak mungkin kita rekomendasikan kalau dia tidak mampu atau memberatkan dia," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/02/02/053400878/33-mahasiswa-bayar-kuliah-pakai-pinjol-ugm-sebut-jadi-opsi-terakhir-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke