Salin Artikel

Soal Selisih Jumlah Tabung Elpiji di Gudang Baciro, Pertamina: Kami Dalami, Hilang atau Dipinjam

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina Patra Niaga memberikan klarifikasi terkait ribuan tabung elpiji subsidi yang dikabarkan hilang di gudang yang berada di wikayah Baciro, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

Pejabat Sementara Area Manager Com, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga, Region Jawa Bagian Tengah, Marthia Mulia Asri mengatakan, negara memberikan subsidi kepada isi dari tabung gas, sedangkan tabung yang disimpan di gudang Pertamina adalah milik Pertamina.

"Gudang Baciro merupakan Gudang milik Pertamina yang memuat tabung LPG kosong (berbagai ukuran). Tidak hanya tabung 3 kg subsidi tapi juga terdapat tabung ukuran 5,5kg dan 12 kg non subsidi yang disimpan dengan kualitas mulai dari tabung baru,tabung kondisi baik, dan tabung rusak (tidak layak edar)," ujar Muthia dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (30/1/2024).

Dia menambahkan, tabung yang ada di dalam gudang Baciro tersebut statusnya adalah tabung milik Pertamina Patra Niaga (anak dari Pertamina Persero) atau aset perusahaan bukan menjadi materi yang disubsidikan oleh negara.

Pertamina mempunyai program untuk memusatkan lokasi penyimpanan tabung di satu lokasi, yaitu di Gudang Karanganyar.

"Saat kami melaksanakan program pemindahan stok dari Gudang Baciro ke Gudang Karanganyar, terungkap bahwa terdapat selisih dalam catatan stok tabung LPG (baik yg jenis tabung hijau maupun tabung pink) dengan jumlah tabung di Gudang Baciro," ujarnya.

Terkait indikasi tersebut, pihaknya telah membentuk tim internal untuk menginvestigasi kasus tersebut dan saat ini masih proses investigasi.

"Tentunya oknum yang terbukti melakukan tindak penyelundupan tersebut akan kami beri sanksi tegas," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, Tabung elpiji subsidi (3 kilogram) di gudang Baciro, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta dilaporkan memiliki selisih hingga ribuan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jogja, selisih ribuan tabung elpiji bersubsidi ini terjadi dalam kurun Januari hingga Desember 2023.

Dugaan penggelapan tabung elpiji 3 kilogram ini masih dalam proses penelusuran pihak berwajib.

Kapolsek Gondokusuman, Kompol L Ardi Hartana mengatakan, pihaknya mendapat informasi selisih ribuan tabung elpiji subsidi itu dari saksi.

Namun hingga saat ini belum ada pengaduan atau laporan resmi dari pihak yang merasa dirugikan atas hilangnya ribuan tabung gas elpiji hersubsidi tersebut.

"Meski demikian kami berusaha melakukan penyelidikan, karena ini menyangkut kerugian negara," katanya saat dikonfirmasi, Senin (29/1/2024).

Diperkirakan kerugian negara atas dugaan selisih ribuan tabung gas elpiji bersubsidi itu mencapai Rp 5 miliar.

Ardi menuturkan, saat ini pihaknya sudah menerjunkan anggotanya untuk menyelidiki dugaan penyelewengan tabung gas elpiji bersubsidi itu.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/01/30/143628578/soal-selisih-jumlah-tabung-elpiji-di-gudang-baciro-pertamina-kami-dalami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke