Salin Artikel

Guru di Gunungkidul Bagikan Gambar Caleg DPD ke Siswanya, Wali Murid Mengeluh

Salah seorang wali murid siswi kelas IV, Sapto Bayu Purnomo menyampaikan, peristiwa itu bermula saat dirinya dan istri menerima gambar dari anaknya sepulang sekolah pada hari Selasa (9/1/2024) siang.

Anaknya bercerita menerima gambar itu dari salah seorang gurunya. Dari pengamatan, ada foto calon DPD.

"Oleh gurunya meminta untuk menyerahkan kepada orangtuanya, saat itu anak saya bertanya kepada gurunya,ini kampanye to Bu?" kata Bayu saat ditemui di rumahnya Piyaman, Jumat (12/1/2024).

Dirinya lalu bertanya kepada guru tersebut melalui aplikasi WhatsApp. Saat itu dirinya mendapatkan jawaban bahwa hal itu perintah dari yayasan.

"Saya menyayangkan sarana pendidikan dipakai kampanye," kata dia.

Dia kemudian mendatangi sekolah anaknya pada Rabu (10/1/2024). Namun, saat itu kepala sekolah sedang keluar kota. 

Bayu pun ditemui guru anaknya tapi dengan keterangan yang berbeda dari pesan singkat sebelumnya. 

Guru tersebut mengatakan tak ada perintah dari yayasan soal pembagian caleg DPD tersebut. Soal jawaban di WhatsApp hanya spontanitas guru tersebut. 

"Sebagai wali murid saya memaafkan, yang penting jangan sampai terulang lagi karena itu lembaga pendidikan," kata dia.

Sejumlah awak media pun mencoba mengkonfirmasi ke SD Muhammadiyah Piyaman, Kapanewon Wonosari. Namun, tidak ada yang memberikan memberikan penjelasan dan diarahkan ke pihak yayasan untuk konfirmasi.

DPD Gunungkidul buka suara

Pengurus DPD Muhammadiyah Gunungkidul, Muhammad Arif Darmawan saat dikonfirmasi melalui telepon mengakui pernah mengumpulkan internal untuk pemenangan calon DPD. 

Dia menduga guru tersebut mendapatkan kartu caleg DPD. Dia menegaskan tak ada arahan membagikan kepada pelajar.

"Ya intinya kita membagi kartu itu kita membagikan kepada warga kita, salah satunya adalah mungkin guru itu dapat. Arahan yayasan tidak diberikan kepada anak sekolah," kata dia.

Arif mengaku menyayangkan oknum guru tersebut. Namun saat dikonfirmasi, hal tersebut karena ketidaktahuannya, sehingga dibagikan kepada muridnya.

"Kita menyayangkan oknum guru tidak sengaja atau tidak. Saya kurang tahu ya, kita akan panggil di yayasan minta keterangan," kata dia.

"Tapi setahu saya kemarin saya konfirmasi karena ketidaktahuannya sehingga dibagikan ke anak-anak," ungkapnya.  

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bawaslu Gunungkidul terkait hal itu, dan agar dilakukan pembinaan terhadap guru tersebut. 

Bawaslu belum terima laporan

Ketua Bawaslu Gunungkidul Andang Nugroho mengatakan jika Bawaslu Gunungkidul belum menerima laporan terkait hal itu.

Dijelaskannya jika hal itu benar maka sebenarnya sudah dilarang untuk berkampanye di sekolah.

"Kampanye di sekolah dilarang kecuali hari Sabtu minggu kalau kita mempedomani PKPU No 20/2023. Juga soal pelibatan anak dalam kampanye tidak boleh," kata dia. 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/01/12/145244878/guru-di-gunungkidul-bagikan-gambar-caleg-dpd-ke-siswanya-wali-murid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke