Salin Artikel

2 Mempelai Dhaup Ageng Pakualaman Dapat 3 Pesan Khusus Saat Ijab Kabul

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Putra bungsu Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X, yakni B.P.H Kusumo Kuntonugroho, melangsungkan pernikahan dengan dr. Laily Annisa.

Ijab kabul dilakukan pada Rabu (10/1/2024) pukul 8.20 WIB.

Sebelum ijab kabul, kedua mempelai diberi wejangan atau pesan oleh Kyai Solehudin selaku khatib. Wejangan ini diberikan pada saat khotbah nikah.

Pranata Lampah Kadipaten Pakualaman, Mas Ngabei Citra Panambang, mengatakan, dirinya mencatat ada 3 pesan yang diberikan oleh khatib kepada kedua pengantin.

"Saya sedikit mencatat ada pesan beliau pertama untuk saling mencintai, tresna tristenanan. Pesan pertama harus saling menumbuhkan rasa kasih sayang," ujarnya, Rabu (10/1/2024).

Pesan kedua, sebagai suami harus belaku adil, memperlakukan istri secara baik dan adil bijak.

"Kemudian pesan ketiga adalah saling memaafkan. Ada tiga pesan mencintai, adil, dan memaafkan. Kalau salah satu melakukan kesalahan harus segera meminta maaf," ujarnya.

Setelah khotbah diebrikan, barulah ijab kabul dilaksanakan oleh wali nikah atau ayah dari dr Laily, yaitu Tri Prabowo.

"Pak Tri Prabowo yang menikahkan dengan bahasa Jawa. Kalimat ijab kabulnya, dengan maskawin, maskawin seperangkat alat shalat dan Al Quran," ujar dia.

Ijab kabul B.P.H Kusumo Kuntonugroho dan dr. Laily Annisa Kusumastuti ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Mahfud bersama rombongan hadir sebelum ijab kabul yang dilakukan di Masjid Agung Pakualaman berlangsung.

"Saya beruntung bisa hadir di acara yang bernuansa tradisi adiluhung, ini tadi suatu pernikahan yang mencampurkan tradisi yang sangat ndah, dicampurkan dengan hukum Islam, dan hukum negara yang sangat harmonis," ujar Mahfud MD, Rabu (10/1/2024).

Mahfud mengucapkan selamat kepada kedua mempelai pengantin.

"Tadi yang jadi saksi banyak sekalidan sudah diwakili dua orang saksi sehingga pernikahan ini menjadi sah," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/01/10/103142178/2-mempelai-dhaup-ageng-pakualaman-dapat-3-pesan-khusus-saat-ijab-kabul

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com