Salin Artikel

Pohon Tumbang Menutup Jalan dan Menimpa Rumah di Kulon Progo

KULON PROGO, KOMPAS.com – Sejumlah rumah rusak akibat tertimpa pohon tumbang di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kejadian itu terjadi selagi hujan deras mengguyur Kulon Progo.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

“Saat hujan deras itu, terjadi pohon tumbang menimpa rumah warga,” kata Sunardi, Komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Kamis (4/1/2024).

Hujan mengguyur Kulon Progo sejak siang. BPBD menerima lebih dari 20 laporan terkait dampak hujan besar ini hingga Kamis (4/1/2024) petang,

Selain laporan pohon tumbang yang mengakibatkan rumah rusak, pohon tumbang juga dilaporkan menutup banyak akses jalan dan jembatan.

Sebagian besar terjadi di kawasan perbukitan, seperti di Kalibawang, Samigaluh dan Girimulyo.

“Selama hujan deras ada pohon menutup jalan, menimpa jaringan listrik, menimpa rumah warga. Longsor ada dua titik,” kata Sunardi.

Laporan bencana yang diterima kebanyakan terjadi di kawasan perbukitan Menoreh.

Setidaknya ada 10 rumah rusak tertimpa pohon. Beberapa di antaranya adalah rumah Sumiyatun yang tertimpa pohon sengon di Kalurahan kembang, Kapanewon Nanggulan. Kerugiannya mencapai belasan juta Rupiah.

Pohon tumbang juga merusak rumah Usman Kosim di Kalurahan Kembang juga.

Selain merusak rumah, pohon merusak jaringan listrik, seperti di Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo. Listrik sampai padam dampak dari pohon tumbang.

Pohon tumbang menutup akses jalan terjadi di beberapa titik, di antaranya di akses jalan Keji – Gesole di Kalurahan Purwoharjo, Samigaluh.

“Semua ditangani cepat dengan mengerahkan destana, komunitas relawan, semua berfungsi dan berperan untuk menangani situasi awal,” kata Sunardi.

“BPBD juga membantu logistik bagi warga dan kelompok masyarakat yang kerja bakti,” kata Sunardi.

Selain pohon tumbang, tanah longsor terjadi di dua lokasi selagi hujan. Tanah longsor terbesar muncul di belakang sekolah PAUD Gerbosari di Padukuhan Clumprit, Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh.

Tanah longsor mengakibatkan turap dan pagar sekolah ambrol ke jalan kabupaten yang berada sekitar 15-20 meter di sebelah bawah. Longsor ini merusak satu rumah, namun mengancam rumah warga lain di sekitarnya.

Tujuh kepala keluarga mengungsi di kantor kapanewon atau kantor kecamatan setempat.

“Warga desa sudah mengungsi ke kantor kecamatan,” kata Sunardi.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/01/05/071714978/pohon-tumbang-menutup-jalan-dan-menimpa-rumah-di-kulon-progo

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com