Salin Artikel

Terlibat Kasus Mafia Tanah, Eks Lurah di Sleman Divonis 8 Tahun Penjara

Hakim menilai Agus terbukti bersalah dalam kasus mafia tanah kas Desa Caturtunggal, Depok, Sleman, Daearah Istimewa Yogyakarta.

"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama delapan tahun penjara dan denda Rp 400 juta," kata Ketua Majelis Hakim Tri Asnuri saat membacakan amar putusannya, Kamis (28/12/2023). 

Hakim menyatakan, jika pidana denda tidak bisa dibayarkan maka diganti dengan pidana kurungan selama satu bulan.

Selain itu, hakim juga menjatuhkan pidana tambahan kepada Agus untuk membayar uang pengganti sejumlah Rp 350 juta.

Jika dia tidak bisa membayarkan uang pengganti selama kurun waktu satu bulan, maka harta bendanya dapat disita oleh jaksa untuk dilelang.

"Jika terdakwa tidak memiliki harta benda mempunyai harta benda tidak mencukupi untuk membayar uang pengganti maka dipidana penjara selama dua tahun," kata dia.

Selain itu, hakim juga menetapkan masa penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangi seluruhnya dari pidana yang dibutuhkan, dan menetapkan terdakwa tetap ditahan.

"Menetapkan barang bukti nomor 1 sampai dengan 391 dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dijadikan barang bukti dalam perkara lain atas nama terdakwa Drs. Krido Suprayitno, SE, MSi," ujarnya.

"Membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp. 5.000," pungkas Ketua Majelis Hakim. 


Sementara itu kuasa hukum Agus Santoso mengatakan akan pikir-pikir dahulu dan akan mempelajari salinan putusan ini.

Menurut dia, hal yang masih menjadi sorotan adalah adanya perbedaan antara hakim dan jaksa tentang penghitingan kerugian negara. 

"Mengapa ada perbedaan perhitungan kerugian negara tetapi tuntutan JPU konfirm dengan putusan Majelis Hakim," katanya.

Sebelumnya, Lurah Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Agus Santoso ditetapkan sebagai tersangka kasus penyalahgunaan tanah kas desa (TKD).

Agus ditangkap karena tidak melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan TKD.

"Perannya tersangka ini tidak melaksanakan tugas untuk melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan tanah kas desa tersebut itu perannya," kata Asisten Tindak Pidana Khusus Kejati DIY Muhammad Anshar Wahyuddin, Rabu (17/5/2023).

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/12/28/203356278/terlibat-kasus-mafia-tanah-eks-lurah-di-sleman-divonis-8-tahun-penjara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke