Salin Artikel

Mahasiswa di Yogyakarta Menggelar Aksi Gejayan Kembali Memanggil

Selain berorasi, para mahasiswa juga memasang tiga spanduk berukuran besar. 

Dari pengamatan Kompas.com massa aksi melakukan longmarch dari Bundaran UGM ke simpang tiga Gejayan. Massa aksi tiba di simpang tiga Gejayan sekitar pukul 14.33 WIB. 

Usai membuat lingkaran di tengah simpang tiga Gejayan, sejumlah perwakilan dari massa aksi kemudian melakukan orasi dari atas mobil pikap yang membawa pengeras suara. 

Tampak beberapa mahasiswa memanjat baliho yang berada di pinggir jalan sisi timur simpang tiga Gejayan.

Mereka lantas memasang tiga spanduk berukuran besar. Sejumah polisi pun tampak berjaga dan mengatur arus lalu lintas. 

Humas Aliansi Rakyat Bergerak Restu Baskara mengatakan mengeluarkan hastag baru yakni Gejayan Kembali Memanggil karena merasa prihatin dengan kondisi serta situasi ekonomi politik. 

"Kita tahu bahwa di kondisi ketenagakerjaan nasib kaum buruh dengan adanya upah murah itu kemudian menyengsarakan kelas pekerja di Indonesia apalagi kenaikan upah tidak sampai 10 persen, kami menolak diterapkkannya upah murah di Indonesia," ujar Humas Aliansi Rakyat Bergerak Restu Baskara di simpang tiga Gejayan, Sleman, Sabtu (16/12/2023). 

Restu menyampaikan Aliansi Rakyat Bergerak meminta kepada negara untuk menyejahterakan kaum buruh kelas pekerja di Indonesia, sebab sampai dengan sekarang buruh masih terlunta-lunta atas kondisi ekonomi yang terjadi. 

Alinasi Rakyat Bergerak juga menuntut kepada negara agar mewujudkan pendidikan gratis untuk semua. 

"Pendidikan gratis adalah tanggungjawab negara yang sudah sesuai dengan konstitusi. Ini adalah tugas dari negara untuk mencerdaskan untuk seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mewujudkan pendidikan gratis," tandasnya. 


Selain itu, Aliansi Rakyat Bergerak juga menyoroti soal praktik demokrasi yang dipertontonkan oleh elite-elite politik.

"Yang dipertontonkan oleh elite-elite politik, oleh pejabat publik kita adalah dagelan yang konyol sekali, yang itu membodohkan masyarakat rakyat Indonesia, rakyat Indonesia sudah muak dengan politik hari ini, rakyat Indonesia sudah muak dengan tindakan elite-elite politik yang korupsi yang kemudian menerapkan kolusi nepotisme," tegasnya. 

Restu mengungkapkan Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan produk dari reformasi.

Namun, justru elite politik sekarang mengkhianati amanat reformasi yang sudah diperjuangkan. 

"Kami tahu bahwa di MK itu adalah produk reformasi tapi elite politik sekarang justru mengkhianati amanat dari reformasi yang sudah diperjuangkan dari 98 sampai sekarang. Artinya ini adalah tugas kita bagiamana mengubah keadaan itu, mengkritik rezim hari ini, yang neolik, kapitalistik, korup yang menindas rakyat," pungkasnya.

Dari pengamatan Kompas.com sampai dengan pukul 16.07 WIB aksi demo di simpang tiga Gejayan, Sleman masih berlangsung.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/12/16/165013678/mahasiswa-di-yogyakarta-menggelar-aksi-gejayan-kembali-memanggil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke