Mahasiswi UII Yogyakarta yang Hilang Ditemukan, Kini Berada di Kos

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Nabila Ghandhini Putri yang sempat dilaporkan hilang akhirnya ditemukan.

Mahasiswi asal Kelurahan Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ini saat ini sudah berada di kosannya.

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto mengatakan, Nabila ditemukan sudah berada di kosannya.

"Kita kan usaha mencari-cari, ketemu di deket-deket sana itu. Ketemu di deket UII, di kosnya," ujar Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto, Kamis (14/12/2023).

Nugroho menyampaikan awalnya mendapat informasi terkait keberadaan Nabila, kemudian pihaknya mendatangi lokasi.

"Kita mendapat informasi di situ ternyata benar. Ditemukan kemarin (Rabu)," ucapnya.

Nugroho menuturkan sudah berkomunikasi dengan orangtua Nabila dan sudah menyerahkan ke orangtuanya.

"Sementara ini kan masih biar istirahat dulu, sudah kita komunikasi dengan orang tua. Sementara kita kembalikan ke orang tua," ungkapnya.

Menurut Nugroho tidak ada unsur penculikan atau kekerasan atas hilangnya Nabila Ghandhini Putri.

"Intinya tidak ada ditemukan unsur penculikan atau pun kekerasan," tegasnya.

Sementara itu, Wadirreskrimum Polda DIY AKBP Tri Panungko menambahkan secara fisik Nabila dalam kondisi baik.

Hanya saja, kondisi Nabila masih belum stabil dan belum dapat dimintai keterangan.

"Yang bersangkutan secara fisik baik-baik, namun kondisinya belum stabil, belum mau diajak ngobrol seperti orang linglung. Sekarang yang bersangkutan sudah dalam pengawasan orang tuanya," urainya.

Diberitakan sebelumnya, Nabila dilaporkan hilang pada 12 Desember 2023. Dia terakhir kali berkomunikasi dengan orangtuanya pada 9 Desember 2023.

Informasi orang hilang ini diunggah di akun media sosial Instagram Polda DIY.

Di dalam kronologi yang di posting disebutkan pada 8 Desember 2023 korban menghubungi teman satu jurusan via WA (WhatsApp) memberitahu bahwa korban izin tidak bisa masuk kuliah karena sakit.

Kemudian pada 9 Desember 2023, pelapor menghubungi korban via WA untuk membangunkan shalat subuh, namun hanya dibaca dan tidak dibalas. Sejak 10 Desember 2023 korban tidak bisa dihubungi.