Salin Artikel

Gereja St Fransiskus Xaverius Kidul Loji, Gereja Tertua di Yogyakarta yang Disebut Gereja Londo

KOMPAS.com - Gereja St Fransiskus Xaverius adalah gereja tertua di Yogyakarta yang dibangun pada masa kolonial Belanda.

Lokasi Gereja St Fransiskus Xaverius berada di dekat Kawasan Nol Kilometer Yogyakarta, tepatnya di Jalan Pangeran Senopati No. 22, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta.

Gereja ini juga sangat mudah dijangkau dari kawasan Malioboro, karena lokasinya berseberangan dengan Museum Benteng Vredeburg serta Taman Pintar.

Dilansir dari laman resmi Pemda DI Yogyakarta, masyarakat setempat mengenal Gereja St Fransiskus Xaverius dengan nama Gereja Kidul Loji atau Gereja Londo.

Penamaan Gereja Kidul Loji didapat karena lokasinya yang dahulu berada di selatan kawasan pemukiman Belanda yang dikenal dengan istilah Loji.

Selain itu, sebutan Gereja Londo disematkan oleh warga pribumi karena pada awal berdirinya gereja ini memiliki jemaat yang didominasi oleh warga Belanda.

Sejarah Gereja St Fransiskus Xaverius Kidul Loji

Dilansir dari laman Keuskupan Agung Semarang, Gereja St Fransiskus Xaverius yang menjadi gereja tertua di Yogyakarta resmi digunakan pada tanggal 7 Juni 1871.

Sebelum gereja ini dibangun, Pater YB Palinckx, SJ lebih dulu membangun sebuah pastoran.

Nama Gereja St Fransiskus Xaverius diambil dari sejarah pembaptisan yang pertama kali dilakukan pada 3 Desember 1812.

Seperti diketahui, setiap tanggal 3 Desember merupakan hari raya Santo Fransiskus Xaverius.

Gereja St Fransiskus Xaverius menjadi tempat awalnya pembaptisan di kawasan ini, di mana pembaptisan pertama itu dilakukan seiring dengan peresmian penggunaan gereja.

Saat itu , untuk kali pertama di gereja ini pembaptisan dilakukan Pater YB Palinckx, SJ terhadap lebih dari 500 orang.

Pada masa awal setelah diresmikan, gereja ini lebih sering digunakan oleh orang-orang Belanda sekalipun sebenarnya terbuka untuk seluruh umat.

Hingga pada masa kedatangan pasukan Jepang ke Yogyakarta, Gereja Kidul Loji masih digunakan oleh orang-orang Belanda.

Namun seiring dengan pendudukan Jepang, Gereja Kidul Loji yang dulunya digunakan oleh orang-orang Belanda itu menjadi sepi.

Gereja ini kemudian menjadi gereja kedua setelah Gereja St Yusup Bintaran dan masuk dalam wilayah Paroki Bintaran.

Namun pada tahun 1968, Gereja St Fransiskus Xaverius kembali menjadi paroki.

Bangunan Gereja St Fransiskus Xaveriusini sempat mengalami renovasi akibat terjadi kerusakan pasca terkena guncangan gempa.

Sampai saat ini, Gereja St Fransiskus Xaverius telah mengalami kurang lebih tiga kali renovasi akibat guncangan gempa.

Meski begitu, bangunan utama Gereja St Fransiskus Xaverius Kidul Loji tetap utuh dan tetap terjaga keasliannya.

Sumber:
jogjaprov.go.id 
kas.or.id  
kas.or.id  

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/12/13/221822778/gereja-st-fransiskus-xaverius-kidul-loji-gereja-tertua-di-yogyakarta-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke