Salin Artikel

10 Desa di Magelang Terdampak Semburan Awan Panas Gunung Merapi

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat tujuh kali awan panas guguran terjadi dengan jarak luncur maksimal 3.500 meter ke arah barat daya atau ke arah Kali Krasak dengan arah angin ke utara.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono mengatakan, awan panas guguran pertama terjadi pukul 14.46 WIB dengan durasi 360 detik dan amplitudo maksimal 73 mm.

Kemudian, guguran kedua berlangsung pada pukul 15.48 WIB dengan durasi 123 detik, amplitudo maksimal 72 mm.

“Berdasarkan laporan dari masyarakat yang kami catat sampai pukul 16.20 WIB kemarin, sebaran abu vulkanik ada di 8 Desa di Kecamatan Dukun dan 2 Desa di Kecamatan Sawangan” Ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (9/12/2023).

Hujan abu vullkanik rata-rata masih tipis sehingga tidak menganggu aktivitas masyarakat dan berangsur reda.

“Saat awan panas guguran terjadi, bersamaan juga turun hujan di wilayah KRB III sehingga dampak abu vulkanik tidak menyebar,” ujar Edi.

Pihaknya terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi dan terus berkoordiasi dengan BPPTKG maupun pemerintah desa setempat.

BPBD juga telah menyiapkan masker dan kebutuhan logistik lainnya, serta siap didistribusikan ke warga jika sewaktu-waktu kembali terjadi erupsi.

Selain itu pihaknya telah menyiagakan seluruh sumber daya yang dimiliki BPBD Kabupaten Magelang, baik personel, peralatan, maupun logistik.

Saat ini Gunung Merapi berada di Level III atau Siaga.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/12/09/085622378/10-desa-di-magelang-terdampak-semburan-awan-panas-gunung-merapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke