Salin Artikel

Kekeringan, Kebun Durian di Sekitar Embung Nglanggeran Gunungkidul Tak Diairi

Dari pengamatan kompas.com di kawasan embung, air mengalami penyusutan cukup signifikan. Hanya tinggal beberapa sentimeter dari dasar embung yang terbuat dari geomembran ini.

Salah seorang pengelola Embung Nglanggeran, Suwarno mengatakan, air di embung Nglanggeran sudah surut sejak dua bulan terakhir. Hal ini berpengaruh terhadap pengairan kawasan kebun buah durian dan kelengkeng.

Diketahui, air disalurkan melalui pipa dialirkan ke pohon buah.

"(Embung) untuk pengairan kebun buah durian, dan kelengkeng, luas sekitar 20 hektar pada saat musim kemarau seperti ini," kata Suwarno saat ditemui di embung Nglanggeran, Kamis (16/11/2023).

Setelah embung mengering praktis kebun buah tidak bisa disiram. Diakuinya banyak yang mati, atau hasil buahnya tidak maksimal.

"Sementara habis tidak bisa mengairi kebun buah. Ada yang mati dan yang buahnya tidak maksimal. Sekarang menyisakan air sekitar 20-30 cm," kata dia.

Suwarno mengatakan, kondisi seperti ini terjadi saat kemarau cukup panjang. Sebab, sumber air untuk mengisi embung sebagian besar berasal dari air hujan.

Selain itu kondisi ini berpengaruh pada kunjungan wisatawan. Saat air dalam kondisi normal, kunjungan wisatawan bisa mencapai 100-an orang per hari. 

Namun saat ini kunjungan wisatawan hanya sekitar 40 sampai 50 an orang per hari.

Salah seorang wisatawan asal Jakarta, Yosua Endrew mengaku sedang kunjungan belajar di DIY dan mampir di kawasan embung Nglanggeran. Diakuinya suasana kawasan embung yang sejuk, membuatnya nyaman.

Meski diakuinya kondisi embung yang surut tidak bisa melihat seperti yang beredar di media sosial.

"Embung lagi agak surut tidak bisa melihat penuhnya. Tidak terlalu kecewa karena ke sini untuk menikmati alam," kata Yosua

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/11/16/193839478/kekeringan-kebun-durian-di-sekitar-embung-nglanggeran-gunungkidul-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke