Salin Artikel

Fakta di Balik Video Diduga ASN Boyolali Mengaku Diarahkan Dukung Paslon Tertentu

KOMPAS.com - Bupati Boyolali M Said Hidayat membantah telah mengarahkan aparatur sipil negara (ASN) untuk memilih paslon tertentu.

Hal itu terungkap usai beredarnya video diduga seorang ASN asal Boyolali, Jawa Tengah, yang mengaku mendapat arahan untuk memenangkan partai tertentu dan pasangan yang diusung.

"Pernah mendengar saya memerintahkan seperti itu? Pernah mendengar. Semuanya pernah mendengarkan? (Belum) ya sudah jawabannya itu. Artinya Bupati tidak pernah memerintahkan itu," kata Said, Rabu.

Said pun justru berharap pelaksanaan Pemilu 2024 akan berjalan damai dan lancar serta membawa kebaikan untuk masyarakat.

"2024 ini marilah kita sukseskan dengan cara-cara yang baik dan ini harus kita dukung karena pelaksanaan Pemilu 2024 ini untuk menentukan pemimpin yang terbaik di negeri ini," ungkap dia.

Penjelasan Bawaslu

Sementara itu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) telah mendapat informasi terkait video itu.

Ketua Bawaslu Boyolali, Widodo mengatakan, saat ini pihaknya tengah menelusuri dan mencari bukti perihal dugaan tersebut.

"Kami masih susah untuk menentukan juga ya (adanya pelanggaran). Kami tidak mau masuk kepada ranah yang belum ada buktinya," kata Widodo, dikutip dari TribunSolo.com.

Soal dugaan adanya pelanggaran, katanya, masih butuh pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut.

Pasalnya, pihaknya masih membutuhkan proses untuk mencari bukti penunjang atas dugaan tersebut.

"Karena kita dapatnya (video) di media sosial, yang tentu perlu adanya pendalaman subjek, objek, dan substansi isinya seperti apa, sehingga prosesnya tidak sederhana," ujar Widodo.

Videonya viral

Sementara itu, dalam video yang viral itu tampak seorang perempuan diduga ANS mengaku arahan untuk memenangkan calon tertentu telah menjadi rahasia umum di Boyolali.

Bahkan, kata perempuan itu, ANS yang tidak melakukan arahan itu terancam kena sanksi mutasi.

"Nek (kalau) itu udah jadi rahasia umum si mas, diarahkan untuk menangkan PDI P dan memilih Ganjar," ujar perempuan tersebut.

"Kalau menolak, juga bisa dijauhi dari pergaulan lingkungan pekerjaannya," tambahnya.

Video itu diunggah pada 14 November 2023 di media sosial TikTok dan X yang dulunya Twitter.

Menanggapi hal itu, Ketua DPC PDIP Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanto menyatakan, pihaknya belum mengetahui perihal video tersebut. Susetya bahkan mengaku tidak mengenal perempuan yang diduga ASN itu.

"Saya malah belum tahu. Kita mau yang jelas-jelas saja. Orang (sosok di video itu) siapa juga tidak tahu," pungkasnya.

(Penulis: Titis Anis Fauziyah Editor: Gloria Setyvani Putri, Muhammad Syahrial).

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/11/16/070543678/fakta-di-balik-video-diduga-asn-boyolali-mengaku-diarahkan-dukung-paslon

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke