Salin Artikel

Empat Suspek di Kulon Progo Dinyatakan Negatif Japanese Encephalitis

KULON PROGO, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan uji laboratorium sampel kasus suspek Japanese Encephalitis (JE) telah keluar. Hasilnya, empat kasus suspek dinyatakan negatif JE.

Hasil muncul lewat penelitian di Balai Besar Tehnik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL) Yogyakarta. 

“Hasil (uji sampel) JE ada empat yang keluar. Hasilnya negatif,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulonprogo, Rina Nuryati, melalui keterangan singkat, Selasa (14/11/2023).

Suspek negatif tersebut merupakan empat dari lima kasus yang tengah diteliti Dinkes Kulon Progo.

Penelitian ini merupakan bagian upaya pemerintah memastikan nihil kasus JE di DIY, sebagaimana sudah tidak ditemukannya kasus serupa tiga tahun terakhir. 

Penyakit JE disebabkan virus JE. Penyakit ini biasanya ditemukan pada anak di bawah 15 tahun. 

Penyakit muncul dengan gejala demam tinggi di hari-hari awal hingga kejang ketika tidak segera ditangani. Penyakit itu dinilai sangat berbahaya karena daya rusak pada otak. Penanganan terlambat bisa mengakibatkan kematian. 

Pemerintah Kulon Progo terus melakukan surveilans untuk memastikan nihil JE. Sepanjang 2023, ada lima suspek di Kulon Progo. Satu dari lima kasus meninggal dunia. 

Sampel suspek diuji laboratorium. Alhasil, empat sudah keluar dengan hasil negatif.

“Kasus JE di DIY sebenarnya nol dalam tiga tahun ini. Tapi, itu kan harus dibuktikan lewat surveilans. Setiap tahun kita mencatat ada suspek, kemudian sampel dikirim. Semoga kali ini hasilnya negatif,” kata Dokter Rina pada kesempatan sebelumnya.

Penyakit JE merupakan penyakit yang bersumber dari binatang (zoonosis) dan disebar lewat hewan perantara, seperti nyamuk culex terinfeksi JE. 

Nyamuk ini biasa ditemukan di sekitar rumah, persawahan, kolam atau selokan. Reservoar virus adalah sapi, kerbau, kera hingga beberapa spesies burung. 

Penyakit JE sejatinya bisa dicegah setelah mengetahui sumber dan penularannya. Masyarakat yang menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bisa terhindar dari penyakit lewat pengolahan makanan yang benar hingga soal menjaga kebersihan lingkungan.  

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/11/14/213834978/empat-suspek-di-kulon-progo-dinyatakan-negatif-japanese-encephalitis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke