Salin Artikel

Sejarah Dikaji, Hari Jadi Pemkab Gunungkidul Berubah

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemkab Gunungkidul, DI Yogyakarta, menemukan fakta baru tentang sejarah berdirinya Kabupaten Gunungkidul.

Dari penelusuran secara administrasi, sudah ada sejak 4 Oktober 1830.

Selama ini kelahiran kabupaten terluas di DIY itu yakni pada 27 Mei 1931.

"Ada kajian akademisi yang dibentuk untuk mengkaji tentang sejarah," kata Kepala Dinas Kebudayaan atau Kundha Kabudayan Gunungkidul, Choirul Agus Mantara, saat dihubungi melalui telepon, Rabu (8/11/2023).

Dia mengatakan, dari penelusuran oleh para sejarawan, hasil kajian sejarah Kabupaten Gunungkidul berdasarkan bukti fakta dan data baru yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan sudah dilaksanakan mulai dari akhir tahun 2021 sampai dengan 2023.

Kajian melibatkan sejarawan dari UNY maupun UGM seperti Dr. Drs. Agus Murdiyastomo, M.Hum, Dr. Rhoma Dwi Aria Yuliantri, M.Pd, Indra Fibiona, S.S. M.P.A, Pr. Agus Suwignyo, Prof. Aman.

Dari kajian tidak lepas dari adanya peristiwa penandatanganan Perjanjian Klaten.

Perjanjian pertama kali ditandatangani di Surakarta pada 1 Oktober 1830. Selanjutnya ditandatangani lagi di Kota Yogyakarta pada 4 Oktober 1830.

Sejarah berdirinya Gunungkidul sudah dilakukan uji publik yang menghadirkan tim ahli maupun masyarakat hingga perwakilan OPD pada Selasa (7/11/2023).

Adapun hasil tidak ada penolakan sehingga dapat ditindaklanjuti untuk penetapan melalui surat keputusan Bupati.

Kajian sejarah terbentuknya Gunungkidul ini sejalan dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Gunungkidul nomor 70/188.45/6/1985.

Pada dictum II berbunyi, "Ketentuan hari, tanggal, bulan dan tahun hari jadi Kabupaten Gunungkidul dapat ditunjau ulang".

"Pada diktum I dapat ditinjau kembali apabila ternyata di kemudian hari didapat bukti fakta dan data baru yang lebih kuat yang mendukung hal tersebut dan dapat dipertanggungjawabkan," kata Agus.

"Ada kemungkinan tahun depan tidak lagi 27 Mei perayaan hari jadi Gunungkidul. Ini sedang saya proses ke surat keputusan Bupati," kata dia.

Perlu diketahui, dikutip dari laman Pemkab Gunungkidul, selama ini, sejarah Gunungkidul bersumber dari Buku Pertama “ Peprentahan Praja Kejawen” karangan Mr. Raden Mas Suryodiningrat tahun 1939.

Berdirinya Kabupaten Gunungkidul itu pada Tahun 1831, yaitu setahun seusai Perang Diponegoro.

Waktu itu bersamaan dengan terbentuknya Kabupaten-kabupaten lainnya dalam Daerah Yogyakarta.

Pada 1984, panitia melacak Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul, baik yang terungkap melalui fakta sejarah, penelitian, pengumpulan data dari para tokoh, pakar serta daftar kepustakaan yang ada, akhirnya Panitia berhasil menyimpulkan bahwa hari lahir Kabupaten Gunungkidul adalah pada hari Jumat Legi, tanggal 27 Mei 1831 atau tahun jawa 15 besar tahun Je 1758.

Sementara Sejarawan Agus Murdiyastomo mengatakan, kisah sejarah merupakan salah satu dari identitas sebuah kelompok masyarakat dan wilayahnya.

Sehingga penelusuran sejarah menjadi penting agar masyarakat dapat mengenal dan memahami bagaimana wilayah tempat tinggal mereka dibangun dan berkembang.

"Kajian ini dilakukan dengan pendekatan sejarah dan administratif. Bahwa sejarah bersifat dinamis terikat dengan data-data sejauh yang ditemukan oleh sejarawan," kata Agus.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/11/08/112345578/sejarah-dikaji-hari-jadi-pemkab-gunungkidul-berubah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke