Salin Artikel

Bantul Khawatir Sampah dari Yogyakarta Masuk Melalui Sungai

"Kita khawatirkan, dan itu terjadi setiap kali musim hujan. Dan sampah kalau kita lihat pengalaman kita dari utara yang banyak. Jadi sudah masuk di perbatasan Bantul itu sudah menumpuk sampah. Itu artinya sampah itu sudah terjadi penumpukannya itu sejak dari utara," kata Halim di sela pembersihan sampah di di Wonokromo, Kapanewon Pleret, Selasa (24/10/2023).

Dikatakannya, sampah di sungai Bantul kebanyakan bukan berasal dari Bantul, karena lahan di rumah masih ada dan bisa untuk membuang sampah organik.

Banyak sampah dari Kota Yogyakarta, dan Sleman yang dibuang ke sungai akhirnya sampai ke Bantul. Untuk Bantul, pemerintah telah memberikan anggaran Rp 50 juta untuk setiap padukuhan, di mana penggunaan anggaran itu salah satunya untuk penanganan sampah.

Halim menyebut, jika 933 padukuhan di Bantul kompak memanfaatkan anggaran Rp 50 juta dengan tepat, maka masalah sampah pada 2025 sudah selesai.

"Kita mengajak masyarakat DIY, khususnya Kota dan Sleman jangan buang sampah di sungai. Karena sampah yang anda buang di sungai Opak, Code itu larinya ke Bantul semua," kata Halim.

Ratusan santri di Pondok Pesantren melaksanakan program kali bersih atau prokasih kegiatan. egiatan itu juga untuk memperingati Hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober lalu.

"Buktinya hari ini para santri itu kami kerahkan untuk membersihkan sungai-sungai kita," kata dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul, Ari Budi Nugroho mengatakan, pencemaran sungai berdasarkan indeks kualitas lingkungan hidup tahun 2023 berada pada level sedang. Pihaknya terus menggerakkan pembersihan sungai.

Kesadaran masyarakat untuk menjaga sungai harus terus ditingkatkan agar kelestariannya tetap terjaga.

"Prokasih ini kita berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya untuk merawat sungai, khususnya daripencemaran," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/10/24/171850578/bantul-khawatir-sampah-dari-yogyakarta-masuk-melalui-sungai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke