Salin Artikel

Tinggal Prabowo yang Belum Tentukan Cawapresnya, Pakar Politik UGM: Pilihan Tinggal Sedikit

Pakar Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Wawan Mas'udi mengatakan, Prabowo dan partai koalisi yang dipimpin Gerindra sedang mempertimbangkan banyak hal. Pertama, mempertimbangkan dari komposisi kekuatan elektoralnya nanti seperti apa.

"Ini kan bagaimana pun juga Pemilu harus dilihat Pilpres itu kan karena one man one vote. Harus dilihat dalam konteks kekuatan perimbangan elektoral di masing-masing wilayah. Bukan hanya Jawa luar Jawa, tapi di masing-masing sub wilayah itu kan juga ada kekuatannya," ujar Wawan Mas'udi saat dihubungi, Rabu (18/10/2023).

Wawan Mas'udi menduga, Prabowo Subianto tetap akan mencari sosok yang kira-kira bisa memperkuat elektoralnya terlebih dahulu. Sebab, Prabowo terkenal kuat di Jawa Barat, DKI, Banten dan sekitarnya.

"Dugaan saya Beliau akan mencari sosok yang kira-kira bisa membantu memperkuat elektoralnya khususnya di basis Pemilu kalau dalam konteks Jawa, itu Jawa Tengah dan Jawa Timur plus yang luar Jawa. Itu saya kira Pak Prabowo akan perhatian ke situ," tandasnya.

Kedua, lanjut Wawan, pertimbangan Prabowo juga terkait dengan agenda-agenda yang berhubungan dengan politik anak muda. Sebab seperti diketahui, pemilih muda komposisinya juga cukup besar dalam pemilu, di atas 50 persen.

"Yang ketiga ya sosok yang kira-kira bisa mengambil ceruk massa yang dalam konteks ini politik yang bisa dikaitkan dengan identitas keagamaan. Itu saya kira tetap ditimbang itu," ungkapnya.

Wawan Mas'udi menyampaikan ,dari pertimbangan-pertimbangan tersebut, pilihan nama saat ini untuk mendampingi Prabowo Subianto menjadi lebih terbatas.

Sementara jika Prabowo Subianto memilih Gibran Rakabuming Raka saat ini justru sedang tidak populer. Gibran banyak mendapat sentimen negatif dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia capres dan cawapres.

"Dan Gibran saya kira sedang tidak populer justru. Justru keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) kemarin itu secara politik menjadi pukulan balik aspirasi itu, karena kan sentimen di media, sentimen di mana-mana kan negatif dan itu akan mudah sekali dikapitalisasi menjadi dalam tanda petik menjadi musuh bersama," tegasnya.

Sehingga Wawan Mas'udi melihat, pilihan Prabowo Subianto dan partai koalisi soal sosok yang menjadi bakal calon wakil presiden saat ini tersisa Khofifah Indar Parawansa dan Erick Thohir.

"Politik dinasti itu akan menjadi musuh bersama. Kalau itu dipaksakan tentu itu bukan pilihan yang tepat lah ya. Jadi ya pilihan tinggal dikit, dugaan saya tinggal antara Pak Erick Thohir atau Bu Kofifah dugaan saya. Nanti kita lihat," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/10/18/202305778/tinggal-prabowo-yang-belum-tentukan-cawapresnya-pakar-politik-ugm-pilihan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke