Salin Artikel

Sederet Fakta KA Argo Semeru Anjlok di Kulon Progo, Kronologi, Penyebab dan Update Terkini

KOMPAS.com - Insiden kereta api Argo Semeru anjlok atau keluar dari jalur rel terjadi di kawasan Pedukuhan Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kereta Argo Semeru datang dari arah Timur, dari Stasiun Tugu ke Stasiun Gambir mengalami keluar dari jalur rel dan hampir semua gerbong terbalik.

Sementara itu, kereta dari barat, Argo Wilis tujuan Stasiun Tugu terjebak dan menyerempet kereta Argo Semeru.

Manager Humas KAI DAOP 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro mengatakan, peristiwa anjloknya kereta api tersebut memang benar terjadi.

"Kami sedang perjalanan, anjloknya benar," ujar Kris, saat dihubungi wartawan, Selasa (17/10/2023).

Kronologi

Salah seorang penumpang, Savira (24), warga Yogyakarta mengatakan, kereta Argo Semeru berangkat dari Tugu pukul 13.45 WIB, saat perjalanan terjadi guncangan dan suara keras dua kali.

Ia berada di gerbong lima kemudian kembali mendengar benturan dari kereta yang datang dari arah sebaliknya. Semua penumpang pun panik.

“Suaranya keras sekali dua kali, baru disusul kena benturan kereta dari sebelah. Dua suara pertama sepertinya kereta keluar jalur,” kata Savira.

Kapolres Kulon Progo, AKBP Nunuk Setiyowati juga mengungkap, anjloknya kereta ini diduga akibat kondisi rel dan bantalan yang kurang baik.

"Kerikil di sebelah sana terlihat tergerus sehingga mengakibatkan gerbong miring," kata Kapolres Nunuk, Selasa (17/10/203).

Kerikil tergerus berada di sekitaran jalur rel yang menikung. Kedua kereta bertemu di sana.

"Ketika dua KA bertemu, miring lalu bersenggolan," katanya.

Kapolres Nunuk mengatakan, pihaknya mengutamakan keselamatan penumpang.

Semua personel wajib mengamankan penumpang dan mengevakuasi ke tempat aman. Polisi memasang garis polisi dan segera menyelidiki kasus ini.

"INAFIS sudah bekerja," kata Nunuk.

Jumlah korban penumpang

Nunuk Setiyowati mengungkap data terbaru korban dalam kecelakaan ini. Sementara ini, korban tercatat mencapai 31 dengan rincian, 28 orang luka ringan dan sempat mendapat perawatan di lokasi, 3 penumpang dirujuk ke RS Queen Latifah.

“Satu rawat inap dan dua orang sudah diperbolehkan pulang,” kata Nunuk.

Selain itu, Kereta Api Argo Semeru relasi Surabaya – Gambir membawa 472 penumpang dan Kereta Api Argowilis relasi Bandung – Surabaya membawa 288 penumpang.

“Argo Semeru dengan penumpang 472 orang yang sebelumnya tergelincir memakan jalur kereta api dari Kereta Api Argowilis dengan jumlah penumpang 288 orang,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi) melalui pesan singkatnya, Selasa (17/10/2023).

Penyebab KA argo Semeru anjlok

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan dilibatkan dalam mengungkap penyebab anjloknya KA Argo Semeru di Km 520 + 4 petak jalan antara Stasiun Sentolo – Stasiun Wates.

Pengusutan itu juga akan melibatkan Polri dan personel safety KAI.

“Karena pengusutan pada anjloknya kereta akan melibatkan KNKT, Polri di kewilayahan setempat, personel kereta api bagian khusus safety yang biasanya melakukan pengusutan,” kata Krisbiyantoro, Manajer Humas DAOP 6 Yogyakarta, Rabu (18/10/2023).

Sampai saat ini, pihaknya tidak bisa menunjuk siapa dan bagian mana yang harus disalahkan. Pasalnya, baik rel maupun keretanya dalam kondisi baik.

Hal ini tampak dari Argo Semeru yang perjalanannya lancar dari Surabaya menuju Jakarta. Bahkan, kereta sudah melewati Stasiun Yogyakarta dalam kondisi baik.

Saat menuju ke barat, tidak ada gangguan pada jalur. Perjalanan kereta pun dinyatakan aman.

“Di kereta api tidak bisa ditunjuk satu bagian saja (yang bertanggung jawab). Karena komponen perjalanan kereta itu ada prasarana dan sarana. Kereta sebagai sarana dan rel sebagai prasarana. Di mana yang bermasalah masih dalam pengusutan,” kata Krisbiyantoro.

Masinis kedua kereta juga akan diperiksa dan diminta keterangannya. Hal ini untuk melihat seberapa jauh andil masinis bisa terjadi seperti ini.

Masinis Argo Wilis dinilai taktis mengerem sehingga tidak terjadi situasi yang lebih parah.

“Kemungkinan bisa lebih parah kalau masinis tidak taktis,” katanya Sementara ini, masinis diistirahatkan untuk menenangkan dan memulihkan diri.

“Keterangan akan diambil untuk melihat seberapa jauh andil masinis bisa seperti ini,” katanya.

Proses evakuasi KA Argo Semeru dan Argo Wilis

Proses evakusi masih dilakukan untuk mengangkat rangkaian KA Argo Semeru dan Argo Wilis menggunakan alat berat.

"Hingga pukul 05.00 WIB, kereta yang masih berada di jalur KA dan menunggu dievakuasi adalah sejumlah 6 kereta dengan rincian 2 kereta rangkaian Argo Wilis dan 4 rangkaian Argo Semeru," kata Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro dalam keterangan tertulis, Rabu (18/10/2023).

Dia mengatakan ada sejumlah kereta yang harus memutar jalurnya akibat anjloknya KA Argo Semeru di Kulon Progo pada Selasa (17/10/2023) pukul 13.15 WIB.

"Sejumlah KA keberangkatan awal Daop 6 dilakukan rekayasa memutar jalur atau batal sebagian perjalanannya. Di antaranya Argo Dwipangga, Taksaka, Senja Utama Solo, Senja Utama Yogyakarta, Lodaya, Sancaka, Bengawan, Manahan, Gajahwong, Jaka Tingkir, dan lain-lain," ucap Krisbiyantoro.

PT Kereta Api Indonesia meminta maaf atas keterlambatan sejumlah perjalanan KA akibat insiden anjloknya KA Argo Semeru.

Deputy Vice President Daop 7 Madiun, Irene Margareth Konstantine mengatakan, KA tujuan Madiun terlambat hingga 5,5 jam.

Bahkan pada pukul 09.00 terdapat 13 perjalanan KA yang terlambat tiba di Madiun.

Terhadap keterlambatan itu, KAI memberikan kompensasi berupa pengembalian tiket untuk penumpang yang berniat membatalkan perjalanan hingga sebesar 100 persen di luar bea pesan dengan masa pembatalan maksimal tiga hari sejak jadwal keberangkatan KA.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/10/18/150830378/sederet-fakta-ka-argo-semeru-anjlok-di-kulon-progo-kronologi-penyebab-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke