Salin Artikel

Fakta Wanita Jatuh di Mal Paragon Semarang, Korban Tulis Surat untuk Ibunya

KOMPAS.com - Perempuan berinisial NJW (20) ditemukan tewas setelah melompat dari lantai 4 Mall Paragon, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (10/10/2023).

Berdasarkan video yang beredar, jasad korban ditemukan tepat di samping bangunan Mall Paragon.

Tim Inafis Polrestabes Semarang tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 18.23 WIB. Petugas pun langsung mengevakuasi korban ke mobil ambulans untuk segera dibawa ke RSUP Kariadi Semarang.

Suara jatuh cukup keras

Salah satu saksi dalam kejadian tersebut, Rukiman menyampaikan, dia mendengar suara yang cukup keras ketika korban terjatuh. Dia pun segera mendekati sumber suara karena penasaran.

"Saya kira tadi suara mangga jatuh," ujar Rukiman, Selasa (10/10/2023).

Polisi lakukan pemeriksaan

Kapolsek Semarang Tengah, Kompol Indra Romantika mengatakan, korban diduga bunuh diri dengan lompat dari ketinggian sekitar 20 meter.

Menurutnya, jasad korban yang merupakan warga Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jateng, itu ditemukan di jalur keluar mobil.

"Luka paling parah bagian kepala," tutur Indra.

Kini, dia menjelaskan, selain meminta keterangan dari saksi yang merupakan petugas keamanan mal, polisi juga akan melakukan pendalaman.

"Kami baru salin file CCTV (mal Paragon)," ucap Indra.

Surat untuk Ibu

Indra mengungkapkan, polisi juga menemukan tas yang diduga milik korban berisi kartu identitas dan secarik kertas atau surat yang ditulis untuk orangtuanya.

"Ada secarik surat seperti perpisahan," kata Indra.

Dalam surat tersebut, korban menitipkan pesan serta kado ulangtahun untuk ibunya yang telah lebih dulu disimpan di kamar kos temannya.

Korban pun berterima kasih serta meminta maaf karena merasa belum bisa membahagiakan orangtuanya.

Korban Mahasiswa Unnes

Berdasar informasi terbaru, korban merupakan mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes) jurusan biologi semester 6.

"Unnes menyampaikan dukacita atas berpulangnya ananda N (inisial panggilan untuk korban-red)," ungkap Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas MIPA, Zaenal Abidin, saat dikonfirmasi via WhatsApp, Rabu (11/10/2023).

Dia menyatakan, pihaknya juga sudah bertemu dengan keluarga korban di RSUP Kariadi Semarang.

"Perwakilan Unnes bertemu keluarga yang diwakili ibu dan pamannya," papar Zaenal.

"Tadi, sekitar pukul 02.30 WIB, jenazah almarhumah telah dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan Cilacap," pungkasnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan jangan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan untuk meringankan keresahan dan kecemasan Anda. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia dengan cara klik di sini.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/10/11/122111878/fakta-wanita-jatuh-di-mal-paragon-semarang-korban-tulis-surat-untuk

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com