Salin Artikel

Sempat Hilang, Siswi 14 Tahun Ditemukan Sendirian di Penginapan, Diajak dan Diperkosa Pemuda Baru Kenal

KULON PROGO, KOMPAS.com – Pelajar putri 14 tahun menghilang berhari-hari dari rumahnya di Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Reserse Kriminal Polsek Girimulyo menemukan AS, remaja itu sendirian dalam penginapan di Kaliurang, Sleman. 

“Korban ditemukan di sebuah hotel di Kaliurang,” kata Kapolsek Girimulyo, Ajun Komisaris Polisi Suparna, Jumat (6/10/2023).

AS pergi dari rumah pada Jumat (15/9/2023) sekitar pukul 22.00 WIB. HP yang dibawa pelajar itu kadang mati kadang hidup.

Setelah pencarian, orangtua AS bernama MD lantas melaporkan kepergian anaknya dari rumah ke Polsek Girimulyo pada 22 September 2023. 

Pencarian polisi membuahkan hasil. Mereka menemukan AS di sebuah penginapan di Jalan Kaliurang. Kondisinya baik-baik saja, namun ia kelaparan karena belum makan seharian.

“Korban tidak bisa pulang karena tidak punya bekal sama sekali. Pada saat itu dia dari pagi sampai sore belum makan. Beruntung kami menemukan sore itu dan bisa mengamankan,” kata Suparna.

Polisi menyerahkan AS ke orangtuanya di Girimulyo. Dukuh (kepala dusun) setempat menyaksikan penyerahan itu. 

AS mengaku pergi dengan seorang pemuda tanggung yang dianggap pacarnya. Pemuda itu  TBS (21) asal Girimulyo, karyawan pabrik kosmetik. 

TBS dan AS berbalas pesan lewat WhatsApp di malam kepergian kala itu. TBS lantas menjemput AS di jalan sebagaimana yang mereka sepakati. Mereka pergi kemudian menginap di kawasan Jalan Kaliurang, Yogyakarta. 

AS mengaku telah bersetubuh dengan pemuda yang membawa pergi dirinya. Pelaku meninggalkan AS di penginapan. 

MD tidak terima dan melaporkan kasus ini ke Polsek Girimulyo. 

Polisi menangkap TBS di rumah yang merupakan tetangga desa. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, seperti dua HP milik korban maupun pelaku, pakaian korban maupun pelaku saat itu, satu motor yang dipakai ke Kaliurang. 

“Kami tangkap pelaku dan proses penyidikan telah berjalan,” kata Suparna.

Polisi menjerat TBS dengan pasal 332 ayat 1e KUHP tentang tindak pidana membawa lari perempuan yang belum dewasa tanpa seizin orangtuanya. Ancamannya tujuh tahun penjara.

Polisi juga menjerat pelaku dengan sangkaan tindak pidana persetubuhan terhadap anak Pasal 81 ayat 2 atau 82 ayat 1 junto pasal 76e Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman tahun minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun.

Polisi juga bekerja sama dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kulon Progo untuk pendampingan dan perlindungan korban. 

 

Kenal di TikTok

TBS mengaku mengenal AS lewat media sosial TikTok lama.

"Baru dua minggu satu minggu. Kenal dari TikTok," kata TBS.

Meski begitu, TBS bisa mengajak pergi gadis itu. Ia menjemput AS pakai motor Honda Vario hitam AB 3207 LV di jalan dekat rumahnya. 

Mereka pergi sampai menginap di Kaliurang. TBS  membayar penginapan Rp 40.000. 

Pemuda ini juga mengaku telah menggauli remaja ini  satu kali di penginapan. Ia lantas meninggalkan AS. 

“(Karena) perempuan itu tidak mau pulang. Dia mau pulang (tapi) ke kost,” kata TBS.

Ia memperkirakan, perempuan itu takut kembali ke rumah karena sudah lama tidak pulang. 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/10/06/183820378/sempat-hilang-siswi-14-tahun-ditemukan-sendirian-di-penginapan-diajak-dan

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com