Salin Artikel

Terdampak Kemarau dan Dimatikannya Aliran Selokan Mataram, Tiga Padukuhan di Sleman Krisis Air

Jogoboyo Kalurahan Banyurejo, Irwan Darwanta mengatakan di musim kemarau debit air sumur warga sudah mengalami penurunan.

"Sebenarnya kemarin itu sudah berkurang," ujar Jogoboyo Kalurahan Banyurejo Irwan Darwanta saat dihubungi, Kamis (5/10/2023).

Irwan Darwanta menyampaikan kondisi berkurangnya debit air sumur akibat musim kemarau panjang. Hal ini diperparah dengan dimatikanya aliran Selokan Mataram pada awal Oktober 2023 lalu.

"Diperparah dengan selokannya mati (aliran Selokan Mataram). Jadi dua sebab itu kemarau panjang dan selokan mataram mati," tegasnya.

Menurut Irwan ada tiga padukuhan di Banyurejo yang mengalami kekurangan air bersih yakni Plambongan, Tangisan dan Jambean.

Jumlah kepala keluarga (KK) terdampak di Padukuhan Plambongan 15 KK. Padukuhan Tangisan sebanyak 44 KK sedangkan Padukuhan Jambean 111 KK.

"(Yang terdampak) sumur rumah tangga. (Yang digunakan) mandi, cuci, masak," tandasnya.

Di sektor pertanian, lanjut Irwan, petani sudah melakukan langkah antisipasi. Sebab sebelumnya sudah mendapatkan informasi jika aliran Selokan Mataram akan dimatikan sementara.

"Iya, tapi kalau pertanian sudah diinfokan dari awal jadi petani sudah antisipasi, Mungkin dengan tanaman palawija," urainya.

Bahkan dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) juga sudah siap untuk mengirimkan dropping.

"Kita mengajukan dropping air bersih sudah disetujui terus tadi dari PUPR DIY sudah mengirimkan hidran umum, terus Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak siap mengirimkan air dropping air bersih," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten, Sleman Bambang Kuntoro mengatakan, saat ini sudah dilakukan pemasangan hidran umum (HU).

HU berkapasitas 2.000 liter di sejumlah lokasi terdampak di Banyurejo. HU tersebut untuk penampungan air bersih dari dropping.

"Sudah dipasang HU 10 titik. Mulai dropping besok pagi, bantuan BBWSO karena dampak dari salah satunya El Nino plus dimatikan (aliran) Selokan Mataram," ucapnya.

Bambang menjelaskan bantuan air yang akan disalurkan sebanyak tiga tangki. Kemudian akan dipantau kembali apakah dropping tersebut dapat mencukupi kebutuhan warga atau tidak.

"Sementara besok baru tiga kali dari tiga tanki dari BBWSO. Kemudian nanti kita pantau kurangnya, tetapi kemarin rembugan pihak pengelola dan proyek BBWSO tanggungjawab untuk membantu, untuk awal ini tiga tanki besok pagi dari BBWSO akan mengairi di 10 titik tadi," ucapnya.

Aliran  Selokan Mataram rencananya akan dimatikan sementara selama satu bulan. Terkait dengan dampak, pihaknya akan melakukan pendataan.

PBD Sleman telah berkoordinasi dengan kalurahan-kalurahan yang wilayahnya di kanan dan kiri sepanjang Selokan Mataram. 

"Kita sudah komunikasi semuanya kanan kiri Selokan Mataram sama Pak Jogoboyo, Pak Lurahnya pokoknya ada apa-apa untuk langsung matur (lapor) ke BPBD. Kita tangani segera mungkin. Pokoke surat rung teko (pokoknya surat permintaan dropping belum datang), banyu wes teko (bantuan air sudah datang) ngono kui. Sing penting pemberitahuan dulu (yang penting pemberitahuan dulu)," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/10/06/050300878/terdampak-kemarau-dan-dimatikannya-aliran-selokan-mataram-tiga-padukuhan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com