Salin Artikel

Mobil Misterius Terparkir Tiga Hari di Depan Rumah Warga Sleman, Kondisi Ban Kempis

Saat Kompas.com mendatangi lokasi, terlihat satu unit mobil warna silver terparkir di depan pagar rumah warga. Posisi mobil juga terparkir sangat dekat dengan lapak pedagang jajanan pasar.

Dari pengamatan Kompas.com ban mobil dalam kondisi kempis. Kemudian di bagian kaca depan tertempel kertas dengan tulisan "Bukan tempat parkir umum".

Pemilik rumah, Candra (51), mengatakan, saat sedang berada di depan rumah melihat ada satu mobil datang dan langsung parkir.

"Jamnya saya tidak tahu, tapi siang. Pas saya di sini lihat mobilnya parkir," ujar Candara (51) saat ditemui di rumahnya, Kamis (5/10/2023).

Candra mengungkapkan, awalnya mobil parkir di depan rumah sisi selatan, di samping mobil miliknya. Dari luar terlihat di dalam mobil ada dua orang.

Saat itu, Candra sudah berencana akan menegur pengemudi ketika keluar dari mobil. Sebab, lokasi tersebut bukan tempat parkir umum.

"Di dalam kelihatannya dua orang, sempat lihat aja saya tungguin sini, kalau keluar mau saya tegur. Ternyata dia tidak keluar (mobil) langsung mundur," ungkapnya.

Namun, ternyata mobil mundur untuk pindah parkir di depan pagar rumahnya tepat di depan lapak pedagang.

"Saya pikir mundur keluar itu saya kira mau pindah, ternyata diparkir di situ," ucapnya.

Dia mengatakan, dari informasi pengemudi ojek online yang berada di lokasi, di dalam mobil memang ada dua orang.

"Kayaknya cowok cewek, tapi yang lihat anak-anak ojek online yang ada di depan. Saya enggak lihat, soalnya saya lihatnya saat masih di mobil," tegasnya.

Candra tidak mengetahui apakah pengguna mobil tersebut pasien atau akan menjenguk di RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Sebab, posisi rumah Candra tidak terlalu jauh dari RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

"Saya tidak tahu, tapi kalau pasien atau keluarga pasien Sardjito kalau ngomong dulu malah saya arahkan," ungkapnya.

Candra pun sempat mencari informasi ke belakang rumah terkait pemilik mobil tersebut. Namun, ternyata warga di belakang rumahnya juga tidak mengetahui pemilik mobil tersebut.

"Warga sini enggak ada yang tahu, bukan tamunya warga sini. Warga sini biasanya di grup RT kan langsung," urainya.

Selain menutup lapak pedagang, posisi parkir mobil tersebut juga menghalangi akses keluar masuk mobilnya.

"Nanti tak geser dulu supaya tidak mengganggu (akses keluar masuk)," ucapnya.

Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Sleman Kompol Andhies F Utomo mengungkapkan, mobil tersebut dalam kondisi terparkir. Nanti dari pihak Polsek yang akan menangani.

"Itu kan parkir ya, itu kemungkinan Polsek yang akan menangani. Sudah saya konfirmasi ke Polsek Mlati," tuturnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/10/05/154129578/mobil-misterius-terparkir-tiga-hari-di-depan-rumah-warga-sleman-kondisi

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com