Salin Artikel

Pria di Bantul Akhiri Hidup dengan Loncat dari Tower, Sempat Dibujuk Turun oleh Psikolog

Aksi mengakhiri hidup yang dilakukan OA sempat beredar di media sosial.

Kapolsek Kretek, AKP Haryanto mengatakan sebelum mengakhiri hidup dengan loncat dari tower, OA sempat datang ke Puskesmas Kretek.

OA datang ke Puskesmas Kretek dengan diantar keluarganya untuk memeriksakan kesehatan jiwa.

Dokter Puskesmas kemudian mengarahkan korban agar bertemu psikolog. Namun, korban sempat  menolak untuk bertemu psikolog.

"Korban tidak mau. Korban, ingin pulang ke rumahnya," kata AKP Haryanto, Selasa (3/10/2023), dikutip dari TribunJogja.

Psikolog kemudian membujuk korban agar mau mengikuti tes dan dijanjikan akan dipulangkan pada pukul 12.30 WIB.

Setelah itu korban pulang diantar menggunakan motor oleh psikolog. Di perjalanan, korban terlihat gelisah dan sempat mengutarakan pendapat ke psikolog.

"Korban sempat bilang kepada petugas psikolog, seandainya besok tidak ketemu saya (korban OA) lagi bagaimana? Karena semua orang akan menyalahkan saya (korban OA)," kata Kapolsek Kretek menirukan pernyataan korban.

Setelah itu motor yang dikendarai keduanya berhenti di dekat tower selular yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).

"Tiba-tiba korban turun dari sepeda motor itu dan naik pagar tower seluler," ungkap AKP Haryanto.

Korban kemudian langsung naik ke tower dengan ketinggian lebih dari 30 meter. Psikolog yang ada di lokasi langsung bergegas menghampiri korban.

Namun posisi korban sudah memanjat tower seluler.

"Setelah itu, korban bunuh diri dengan cara melepaskan pegangan tangan dari tower dan jatuh dari tower ke plasteran bawah ( BTS Seluler Tower)," terang AKP Haryanto.

"Mengetahui itu, seorang warga setempat langsung menghubungi Polsek Kretek dan Puskemas Kretek. Tidak lama kemudian petugas Puskesmas Kretek dan Tim Inafis Polres Bantul tiba di lokasi kejadian," tambah dia.

Keterangan saksi mata

Dian (41), seorang warga yang tidak jauh dari lokasi kejadian mengungkap detik-detik korban mengakhiri hidupnya.

Saat berada di dalam rumah, Dian mengaku mendengar suara orang berteriak.

"Saya saat itu sedang di dalam rumah. Tiba-tiba ada orang teriak-teriak, saya kira itu pemilik rumah yang saya kontrak," kata dia.

Ia pun bergegas keluar rumah dan mencari sumber suara dan ia melihat ada enam orang merapat di lokasi membantu menangani OA.

"Waktu saya keluar rumah, orang itu (korban OA) belum meninggal. Dia posisinya lagi di tower sambil berayun-ayun," ungkapnya.

"Terus, saya ngabarin ke tetangga saya untuk hubungi polisi. Tapi, polisi belum sampai tiba-tiba orang itu (korban OA) jatuh," sambung Dian.

Ia mengaku panik dan bergetar. Namun ia sempat melihat kondisi korban.

"Pas jatuh kondisi dia (korban OA) masih hidup. Tapi tak lama (korban OA) diam. Saat dicek ternyata sudah meninggal dunia," bebernya.

"Setelah itu, polisi pada datang dan enggak tahu ngapain di sana (tempat kejadian perkara). Setelah itu, katanya mereka bawa korban ke rumah sakit," sambung dia.

Dari informasi yang ia terima, Dian mengatakan korban diduga memiliki gangguan jiwa.

Namun, ia tidak mengetahui informasi lebih jauh sejak kapan orang tersebut mengalami penyakit tersebut.

"Informasi itu cuma saya tahu dari orang-orang saja. Katanya sih sudah lama tapi pastinya kapan saya tidak tahu," ujar Dian.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul KRONOLOGI Sebelum Pria Asal Bantul Loncat dari Tower Seluler, Dihantui Rasa Bersalah

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/10/05/080000278/pria-di-bantul-akhiri-hidup-dengan-loncat-dari-tower-sempat-dibujuk-turun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke