Salin Artikel

250 Pohon di Ringroad Sleman Ditebang Jelang Pembangunan Tol Jogja-Solo

KOMPAS.com - Menjelang pembangunan jalan tol Jogja-Solo Paket 2.2 di Ring Road, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, pihak kontraktor menebang ratusan pohon perindang di wilayah tersebut.

Humas PT Adhi Karya Tbk, Agung Murhandjanto mengatakan bahwa pohon-pohon yang ditebang itu akan diganti dengan tanaman baru.

"Pohon (yang ditebang) diganti. Kita sudah sepakat dengan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) agar diganti (tanaman) tabebuya, tingginya 4 meter," kata Agung, Sabtu (23/9/2023), dikutip dari TribunJogja.com.

Agung menyampaikan, sebanyak 250 pohon di area setelah flyover Jombor hingga tikungan Ngawen Trihanggo ditebang.

Pihak kontraktor pun telah menyerahkan batang-batang pohon yang sudah dipotong sepanjang sekitar 3 meter itu ke DLH Kabupaten Sleman untuk dilelang.

Jumlah bibit tanaman pengganti belum pasti

Saat ini, Agung mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan jumlah bibit tanaman yang bakal disediakan untuk mengganti pohon-pohon yang ditebang.

Meski demikian, Agung mengaku jumlahnya diperkirakan lebih banyak dari yang telah ditebang.

Kini, menurutnya, pihak kontraktor tengah mencari vendor tanaman untuk mendapatkan bibit tanaman pengganti yang akan dikirim ke DLH Kabupaten Sleman.

"Pasti, dalam waktu dekat bibit (pengganti) segera dikirim ke DLH," ujar Agung.

Tanggapan DLH Kabupaten Sleman

Kepala DLH Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani menjelaskan, pohon-pohon yang ditebang merupakan pohon yang, secara perhitungan, mengganggu akses di sekitar jalan tol sehingga terpaksa ditebang.

Dia menyatakan, pihak DLH Kabupaten Sleman tidak mempermasalahkan jika pohon-pohon itu terpaksa ditebang, tetapi kontraktor harus segera menggantinya.

"Kami minta ganti, tapi karena tidak mungkin ditanam di situ, kami minta penggantinya bibit tanaman tabebuya. Ini akan kami tanam di jalan kabupaten, dekat dengan lokasi jalan tol," ucap Kristiyani.

DLH Kabupaten Sleman berharap, kontraktor dapat memberikan bibit tanaman tabebuya dalam jumlah yang lebih banyak.

Pasalnya, selain akan ditanam di sepanjang jalan kabupaten, bibit bunga tersebut juga akan dibagikan kepada masyarakat.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul "Ratusan Pohon di Ringroad Sleman Ditebang Saat Pembangunan Jalan Tol, Dipastikan Diganti Bibit Baru"

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/09/23/205338678/250-pohon-di-ringroad-sleman-ditebang-jelang-pembangunan-tol-jogja-solo

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com