Salin Artikel

Berjibaku Padamkan Api, Warga Temukan Lansia Tewas di Antara Bekas Lahan Terbakar

Korban ditemukan di atas kayu dan bekas gergaji yang menghitam karena terbakar.

“Korban dalam posisi telentang dan beberapa bagian anggota tubuh menunjukkan telah terbakar,” kata Rubiya (55), Ketua RW 13 Jurangjero, Rabu (120/9/2023).

Lahan yang terbakar banyak pohon keras. Ketua RW Rubiya mengatakan, terdapat bekas penggergajian karena belum lama beberapa pohon di sana dipotong.

Kawiyo diperkirakan sedang membersihkan lahan miliknya ini dengan mengumpulkan sampah daun dan ranting.

Lansia ini sempat pulang untuk ikut kegiatan Posyandu. Ia kemudian kembali lagi ke lahan yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumahnya.

Rubiya mengungkapkan, warga mengetahui kebakaran saat Shalat Dhuhur tengah hari. Cuaca sedang terik dan terasa begitu kering ketika itu. Warga berlarian menuju lahan yang penuh dengan asap.

Rubiya segera datang dengan blarak (dahan berdaun kelapa) basah untuk mematikan bara. Sebagian warga mencoba membantu dengan air seadanya. Warga cukup sigap karena belum lama ini kebakaran lahan melanda kebun di RT lain di Jurangjero.

“Lahan sudah berasap tebal. Kami datang untuk menyelamatkan lahan biar cepat padam. Kami memadamkan dengan blarak basah. Waktu usaha itu, kami tidak melihat ada TKP (Mbah Kawiyo yang jadi korban),” katanya.

Warga menemukan ada tubuh tergeletak setelah api mulai bisa terkendali. Warga sempat mengira itu boneka. Terdapat sandal di dekat jenazah. Warga ada yang mengenal sandal milik Mbah Kawiyo.

Posisi jasad telentang dengan luka bakar pada kepala dan tangan. “(Sandal) itu punya Mbah Kawiyo,” katanya.

Mereka segera menolong korban dan mengevakuasi ke rumahnya, tidak jauh dari lokasi temuan. Siang itu, korban diperiksa tim medis dari Puskesmas di rumahnya, lalu dishalatkan.

Keluarga menerima peristiwa itu sebagai musibah. “Keluarga menyatakan tidak perlu autopsi. Keluarga bisa menerima,” kata Rubiya.

Kawiyo merupakan lansia yang hari-hari bertani di sawah. Ia juga rajin mencari rumput pakan kambing. Dia meninggalkan empat anak dan sekitar tujuh cucu ini.

Korban rencananya dimakamkan di makam Dobangsan, sore ini. “Saya tidak tahu, saudara saya sedang apa di sana. Biasanya mencari rumput untuk kambing,” kata Mugi (70), adik dari Kawiyo.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/09/20/163509378/berjibaku-padamkan-api-warga-temukan-lansia-tewas-di-antara-bekas-lahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke