Salin Artikel

Bayi Kembar Dibuang di Sungai Buntung Sleman, Ibunya Ternyata Mahasiswi, Melahirkan Sendiri di Kos

Ibu dari dua bayi kembar tersebut ternyata seorang mahasiswi asal Lampung berinisial EW (19_. Sedangkan pelaku pembuang bayi adalah pacar EW berinisial SW (31), seorang driver travel warga Piyungan, Kabupaten Bantul.

"EW mengakui habis melahirkan bayinya adalah hari Selasa 12 September 2023 sekitar pukul 11 malam di tempat kosnya," ujar Kapolsek Berbah, Kompol Parliska Febrihanoto dalam jumpa pers di Mapolresta Sleman, Senin (18/09/2023).

Selama di Yogyakarta, EW tinggal di kos daerah Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.

"Kalau dari informasi itu (saudari EW) melahirkan sendiri di dalam kamar kosnya," urainya.

Berdasarkan keterangan EW, bayi pertama lahir dalam kondisi bergerak. Kemudian bayi kedua bergerak dengan napas tersengal-sengal.

Usai melahirkan EW menghubungi pacarnya yakni SW agar datang ke kosnya.

"SW ini untuk datang sekitar habis melahirkan, kemudian didapatkan bahwa bayi tersebut sudah dibungkus kain. Kemudian ditaruh di bak mandi di kamar mandi kos dalam kondisi sudah tidak bergerak," urainya.

Dua bayi tersebut lantas di bungkus plastik dan dimasukan ke dalam kardus. Kemudian dimasukan ke dalam mobil.

EW bersama SW kemudian menaiki mobil meninggalkan kos untuk berkeliling mencari makan. Saat mencari makan itu, posisi kedua bayi tetap berada di dalam mobil.

SW awalnya berniat akan memakamkan dua bayi tersebut. Namun karena panik kondisi sudah menjelang pagi, SW memutuskan untuk membuang bayi tersebut ke Sungai Buntung.

"Berhenti dari sungai, kemudian turun kemudian di sungai itu ada dam kurang lebih ketinggian dari atas ke air 3 sampai 5 meter. Kemudian bayi itu diambil dari plastik dibuka kemudian dicemplungkan atau dimasukkan ke air," urainya.

Saat ini SW telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan. Sedangkan kekasihnya, EW masih dirawat intensif di RS Bhayangkara Polda DIY. Saat ini EW masih ditetapkan sebagai saksi.

"Kami belum bisa melakukan upaya pemeriksaan secara intensif nanti kami akan lakukan karena kondisi si ibu (EW) belum pulih," tandasnya.

SW tega membuang buah hatinya karena takut ketahuan dan merasa malu. Pria berinisial SW ini membuang ke sungai dua bayi hasil buah cintanya dengan EW untuk menghilangkan jejak.

"Motif pelaku takut ketahuan orang tua dan malu hamil di luar nikah," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dua bayi yang diduga kembar ditemukan mengapung di aliran Kali Buntung, Dusun Krasakan, Kalurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman Kamis (14/09/2023). Dari pemeriksaan, masih terdapat ari-ari di bayi tersebut.

Kapolsek Berbah Kompol Parliska Febrihanoto mengatakan menjelaskan awalnya sekitar pukul 10.00 WIB ada warga yang hendak memancing di Kali Bintung.

"Awalnya ada orang memancing di Kali Buntung. Dia melihat dua bayi mengapung di sungai," ujar Kapolsek Berbah Kompol Parliska Febrihanoto saat dihubungi, Kamis (14/09/2023).

Melihat ada dua bayi yang mengapung di aliran Kali Buntung, pemancing tersebut kemudian melapor ke Polsek Berbah. Mendapatkan laporan, Polisi lantas mendatangi lokasi penemuan.

"Polsek Berbah bersama Inafis Polreta Sleman, dibantu PMI, dan Puskesmas Berbah langsung ke lokasi. Melakukan olah TKP dan mengevakuasi bayi yang mengapung," ucapnya.

Parliska menuturkan dua bayi ditemukan dalam posisi mengapung berdekatan. Jarak kedua bayi tersebut sekitar setengah meter. Saat ditemukan kedua bayi dalam kondisi meninggal dunia.

"Diprediksi itu bayi kembar, tapi itu sementara prediksi kami. Semuanya sudah kami kirim ke RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut oleh ahlinya," tuturnya.

Dari pemeriksaan didapati dua bayi tersebut berjenis kelamin perempuan. Diduga dua bayi yang ditemukan tersebut belum lama dilahirkan. Sebab masih terdapat ari-ari di kedua bayi tersebut.

Parliska mengungkapkan saat ditemukan tubuh kedua bayi masih lemas . Kondisinya juga masih belum ada pembusukan.

"Dari pemeriksaan awal tadi, saat kita mengangkat kondisi bayi belum kaku, jadi masih lemas dan masih utuh dalam arti secara fisik utuh," tegasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/09/18/140949878/bayi-kembar-dibuang-di-sungai-buntung-sleman-ibunya-ternyata-mahasiswi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke