Salin Artikel

Sukamto Sulap Gedebok Pisang Jadi Karya Seni yang Bernilai Ekonomi

Berbeda dengan lukisan dengan media kanvas yang menggunakan cat, Sukamto menggunakan daun dan batang pisang sebagai pengganti cat. Adapun untuk kanvas diganti dengan triplek.

Gedebok dan daun pisang, dipotong menggunakan pisau cutter. Potongan tersebut ditempel mengikuti apa pola ingin dilukis, seperti kaligrafi, hewan, dan pemandangan.

"Saya ingin memanfaatkan limbah, untuk gedebok basah biasanya saya gunakan untuk pakan kebetulan punya kambing. Sementara untuk yang kering biasanya dibakar atau dibuang," kata Sukamto ditemui di rumahnya akhir pekan lalu.

Di sela kesibukannya sebagai petani, dirinya menggunakan imajinasinya untuk menyalurkan hobi seninya. Setiap hari, meluangkan waktu untuk memotong dan menempelkan pola yang dikehendakinya.

Teras rumah digunakan sebagai tempat bekerjanya. Suasananya pun cukup mendukung karena berada di tengah pedesaan yang tidak banyak dilalui kendaraan. Selain itu, keheningan membuat dirinya lebih berkonsentrasi dalam membuat karya.

Ruang tamunya diubah menjadi galeri lukisan gedebok pisang tersebut. Belasan karya sudah terbingkai rapi terpasang apik di rumah bercat warna hijau itu. Tampak lukisan kaligrafi, elang memburu mangsanya dan pemandangan.

Jika waktunya luang, dia bisa menyelesaikan empat sampai lima karya. Namun hal itu tidak bisa diprediksi karena saat panen tiba maka waktunya untuk melukis pasti berkurang.

Karya yang dijual harganya rata-rata di atas Rp 2 juta. Lukisannya pernah laku hingga Jakarta, dan kota lainnya di Indonesia.

Sebagai warga desa yang cukup jauh dari pusat kota, dia mengaku tidak memiliki jaringan cukup kesulitan untuk pemasaran.

"Memang saat ini terkendala untuk pemasaran, kemarin dibantu dinas perdagangan Gunungkidul masuk di website nya, semoga bisa semakin meluas pemasarannya," kata Sukamto.

Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan pihaknya berupaya memberikan peluang bagi UMKM untuk mengenalkan produknya melalui laman umkm gunungkidul. Selain itu, juga sudah ada aplikasi belanja produk lokal.

Harapannya, dengan adanya laman dan aplikasi khusus UMKM bisa meningkatkan penjualan. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Sesuai arahan Bupati untuk memajukan UMKM maka kita redesain laman gerbang pak probo sebelumnya, sehingga bisa mudah diakses," kata Kelik. 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/09/13/050000578/sukamto-sulap-gedebok-pisang-jadi-karya-seni-yang-bernilai-ekonomi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke