Salin Artikel

Gunung Sewu Pertahankan Status UNESCO Global Geopark

"Revalidasi Geopark Gunungsewu, mendapatkan predikat green card," kata Sekretaris Geopark Gunungsewu, Harry Sukmono saat dihubungi wartawan melalui telepon Senin (11/9/2023).

Dijelaskannya, total ada 39 geopark di dunia yang dalam konferensi kemarin dinilai ulang. Dua di antaranya dari Indonesia yakni Gunung Sewu dan Kaldera Toba. Untuk hasilnya 29 geopark mendapatkan status green card dan lima lainnya mendapatkan yellow card.

Untuk Kaldera Toba mendapatkan status kuning dan diberikan kesempatan untuk memperbaiki selama dua tahun.

Harry mengatakan, pihaknya sudah optimis bisa mempertahankan jaringan geopark dunia. Hal ini karena persiapan yang sudah matang. Salah satunya dengan melakukan persiapan dengan bersama Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI).

"Ada pra-validasi dari KNGI sehingga saat tim UNESCO datang, maka sudah benar-benar siap," kata Harry.

Kepala Seksi Promosi Wisata, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Sofyan Dwi Aryanto mengatakan, Tim UNESCO yang terdiri dari Profesor Xiaochi Jin asal China dan Soojae Lee asal Korea Selatan berkunjung ke Pacitan, Wonogiri dan Gunungkidul, akhir Juli 2023 lalu.

Setelah dari Kalisuci, asesor UNESCO akan berkunjung ke Geopark Corner di SMP Negeri 1 Wonosari. Acara penilaian ditutup dengan mengunjungi geosite Nglanggeran di Kapanewon Patuk.

Tahun ini tidak ada perwakilan dari Gunungkidul yang berangkat ke konferensi M’goun UNESCO Global Geopark di Maroko. Tahun ini yang berangkat ke konferensi tersebut dari Jawa Timur.

"Bersyukur status global geopark dapat dipertahankan dengan memperoleh predikat green card," kata dia.

Perlu diketahui, Geopark Gunung Sewu, sebelum tahun 2009 bernama geopark Pacitan. Tahun 2010 diusulkan ke Unesco, namun ditolak. Gunung Sewu terletak di tiga kabupaten yakni Gunungkidul (DIY), Wonogiri (Jawa Tengah), dan Pacitan (Jawa Timur).

Setelah ditolak baru berganti nama Geopark Gunung Sewu, dan ditetapkan menjadi geopark Nasional pada 13 Mei 2013 oleh Komite Nasional Geopark Indonesia. Lalu, September 2013 diusulkan menjadi geopark global. Namun hasil penilaian ditunda karena perlu dilengkapi terlebih dahulu. Saat itu ada sembilan rekomendasi saat itu yang harus ditindaklanjuti.

Setelah ditindaklanjuti, maka 19 September 2015, Gunungsewu dinobatkan sebagai anggota Global Geoparks Networks kedua dari Indonesia, setelah Geopark Gunung Batur pada 2012 pada “The 4th Asia-Pacific Geoparks Network (APGN), San'in Kaigan Symposium, Tottori-Jepang.

Geopark Gunungsewu memiliki luas hingga mencapai 1.802 km persegi yang terbagi menjadi tiga geoarea, yaitu Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan. Adapun masing-masing kawasan memiliki geosite yakni Gunungkidul 13 lokasi, Wonogiri memiliki 7 lokasi, dan Pacitan memiliki 13 lokasi. Total ada 33 lokasi geosite di Gunungsewu. 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/09/11/225721378/gunung-sewu-pertahankan-status-unesco-global-geopark

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke