Salin Artikel

Dimakamkan di Bantul, Jenazah Rektor ISI Yogyakarta Sempat Disemayamkan di Rektorat

Jenazah Timbul diletakkan di tengah lobi Rektorat. Selanjutnya, para pelayat tampak melaksanakan shalat jenazah sebelum melanjutkan prosesi.

Sejumlah civitas akademika mulai dari mahasiswa, dosen, hingga kerabat memberikan penghormatan terakhir untuk Timbul.

Putra Timbul, Magistyo Tahun Emas Raharjo dalam sambutannya mengatakan, ISI Yogyakarta menjadi saksi perjalanan karir ayahnya. Dirinya berharap apa yang dilakukan Timbul bisa dilanjutkan. Diketahui, Timbul baru menjabat sebagai rektor selama lima bulan. 

"Bapak itu sangat percaya karya dan talenta di ISI Jogja sangat besar. Semoga mimpi bapak bisa diteruskan," kata Magistyo di gedung rektorat Rabu (6/9/2023).

Pembantu Rektor I ISI Yogyakarta, Irwandi dalam sambutannya menyebut Timbul sebagai ceria tetapi selalu bertanggung jawab dalam menjalankan tugas. Timbul dikenal sebagai pimpinan sekaligus rekan kerja yang baik hati dan selalu bertanggung jawab dalam menjalankan tugas.

"Kami kehilangan sosok pimpinan, rekan kerja, seniman sekaligus sahabat yang kerap menjadi inspirasi dan berbagi energi positif kepada orang-orang yang ada di sekitar beliau," kata Irwandi.

Dikatakannya, tak hanya sebagai akademisi, Timbul juga seniman dan entrepreneur di bidang ekonomi kreatif. Hasil-hasil risetnya pun berhasil dipublikasikan di jurnal bereputasi internasional.

Karya Timbul bisa dijumpai di berbagai lokasi. Seperti Patung Singa di Sleman City Hall, Patung Jenderal Soedirman dan Pangeran Diponegoro di Bantul, dan Patung Biola Wr Supratman Purworejo di Art Centre Purworejo Jawa Tengah.

"Beliau hasilkan banyak menginspirasi para pelaku UMKM di Kasongan, tempat beliau tinggal," kata Irwandi.

Rektor ISI Yogya periode 2015-2023, M Agus Burhan mengatakan jenazah Timbul akan dimakamkan di makam keluarga. Sepengetahuan dirinya Timbul sempat menjalani perawatan di RS Bethesda dan RSUP Dr Sardjito.

"Beliau memang sudah mempunyai bawaan gerah (sakit). Beliau kan pernah juga menderita stroke tapi bisa recovery, pulih. Tetapi penyakit bawaan selama ini kadang-kadang muncul juga, yang terakhir kan problem di Jantung jadi sempat pasang ring," kata dia.

Burhan menilai, Timbul tak hanya sosok seniman yang menghasilkan karya yang baik saja, tapi juga mempunyai dimensi mengembangkan entrepreneurship. Jaringan sangat luas.

"Perjalanan karir beliau sampai menjadi rektor membuktikan bahwa baliau memiliki leadership yang sangat baik," kata Burhan.

Pantauan mobil ambulans pembawa jenazah Timbul tiba di kampus ISI Yogyakarta pukul 10.46 WIB. Setelah selesai prosesi, jenasah diberangkatkan dari Gedung Rektorat menuju ke makam sekitar pukul 11.30 WIB.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/09/06/132313578/dimakamkan-di-bantul-jenazah-rektor-isi-yogyakarta-sempat-disemayamkan-di

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com