Salin Artikel

Museum Wahanarata: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

KOMPAS.com - Museum Wahanarata adalah wajah baru dari Museum Kereta Keraton yang merupakan salah satu Kagungan Dalem atau milik Keraton Yogyakarta.

Museum yang terdapat di Jalan Rotowijayan, Kelurahan Kadipaten, Kemantren Kraton ini sejak dulu dikenal menyimpan setidaknya 21 kereta pusaka yang menjadi kendaraan Sultan dan keluarganya.

Salah satunya adalah Kanjeng Nyai Jimat yag menjadi kereta pusaka tertua dan digunakan sejak era Sri Sultan Hamengku Buwono I hingga Sri Sultan Hamengku Buwono III.

Selain itu ada pula Kyai Garuda Yaksa, Kyai Wimanaputra, Kyai Jetayu, dan kereta-kereta kerajaan lainnya.

Setelah sempat melewati proses renovasi, rehabilitasi, dan konservasi koleksi, Museum Kereta Keraton memiliki wajah baru dan berganti nama menjadi Museum Wahanarata.

Jika semula koleksi yang dipamerkan di Museum Kereta Keraton hanya berupa kereta dan perlengkapannya, kini Museum Wahanarata memberikan pengalaman berbeda.

Kini Museum Wahanarata juga menyajikan sejarah dan aspek pendukung dari koleksi kereta yang dipamerkan, termasuk alat transportasi lain yang sempat digunakan di era-era sebelumnya.

Bahkan para pengunjung juga dapat melihat koleksi pendukung kereta seperti pelana, busana abdi dalem, hingga payung kebesaran.

Tidak hanya itu, penerapan teknologi digital di Museum Wahanarata juga akan menawarkan pengalaman yang berbeda dari sebelumya.

Setidaknya ada tiga wahana dengan teknologi digital yang bisa dicoba oleh pengunjung, yaitu augmented reality (AR) photo booth, Catch and Run Games, dan Come to Life.

Yang tidak kalah menarik, di bagian belakang area Museum Wahanarata juga terdapat ruang konservasi yang dapat dilihat secara langsung oleh pengunjung.

Bagi pengunjung yang ingin membawa pulang buah tangan, tiket yang kini berbentuk gelang juga dapat disimpan sebagai kenang-kenangan.

Jika belum puas, pengunjung yang ingin membeli oleh-oleh bisa mampir ke toko kecil yang ada di sebelah loket penjualan tiket masuk.

Bagi wisatawan yang tertarik untuk berkunjung, Museum Wahanarata buka setiap hari Selasa-Minggu mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

Sementara harga tiket masuk Museum Wahanarata dibedakan menjadi beberapa kategori.

Harga tiket Museum Wahanarata bagi wisatawan domestik adalah Rp 20.000 untuk pengunjung dewasa dan Rp 15.000 untuk pengunjung anak-anak.

Sementara harga tiket Museum Wahanarata bagi wisatawan mancanegara adalah Rp 30.000 untuk pengunjung dewasa dan Rp 25.000 untuk pengunjung anak-anak.

Bagi pengunjung yang datang bersama rombongan, Museum Wahanarata juga menawarkan harga khusus dengan langsung menghubungi petugas yang berada di loket tiket masuk.

Sumber:
https://warta.jogjakota.go.id/detail/index/28233 
https://www.budaya.jogjaprov.go.id/berita/detail/1499-museum-wahanarata-nama-baru-untuk-museum-kereta-di-museum-karaton-yogyakarta 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/09/04/214035578/museum-wahanarata-harga-tiket-jam-buka-dan-daya-tarik

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com