Salin Artikel

Dua KK Hidup di Perbukitan Terpencil, Pemkab Gunungkidul Mulai Survei untuk Bantu

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, melakukan survei kepada dua keluarga yang tinggal di perbukitan Padukuhan Suru, Kalurahan Kampung, Ngawen.

Jika masuk kriteria, kemungkinan dibangun pada 2024.  

Lurah Kampung Suparna mengatakan, hari ini dirinya mengantarkan dua perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kabupaten Gunungkidul, untuk melakukan survei di Padukuhan Suru RT 004 RW 007. 

"Mereka melakukan survei lokasi, dan datang langsung naik sampai rumah Pak Tupan," kata Suparna saat dihubungi wartawan melalui telepon, Senin (4/9/2023). 

Pihaknya berharap, survei ini bisa ada titik terang bantuan kepada dua kepala keluarga yakni Winarno dan Tupan.

Harapannya, pada APBD Perubahan ada satu rumah direlokasi, sisanya tahun depan.

Menurut Suparna, pertimbangannya rumah Tupan rawan longsor, dan secara geografis sangat sulit digunakan untuk beraktivitas dan traumatis karena orangtuanya hilang sejak tahun 2019 belum ditemukan hingga sekarang.

"Belum lagi monyet ekor panjang, kalau sekali turun sampai 40 ekor," kata dia. 

Suparna mengakui dua keluarga ini kurang mampu dan bekerja sebagai buruh serabutan dengan penghasilan tidak menentu. Keduanya ingin pindah di lokasi yang aman dan nyaman untuk keluarganya. 

Namun, karena keterbatasan ekonomi belum bisa pindah. Bahkan, kalurahan sudah menyiapkan anggaran Rp 10 juta, tetapi belum diterima karena tidak punya dana tambahan. 

"Keduanya sudah memiliki tanah untuk pindah di lokasi aman, tetapi anggarannya belum ada," kata dia. 

Sementara Kabid Perumahan DPUPRKP Nurgiyanto mengatakan, masih akan dilakukan kajian terkait pemindahan dua kepala keluarga ini. Untuk kepastiannya menunggu pimpinan. 

"Nanti dilakukan kajian terlebih dahulu," kata dia.

Kepala DPUPRKP Kabupaten Gunungkidul Irawan Jatmiko mengatakan, kondisi dua KK yang bermukim di atas bukit wilayah Suru, menjadi atensi pemerintah daerah, terutama Bupati Gunungkidul Sunaryanta.

"Hari ini kita akan koordinasi dengan pemerintah kalurahan dan cek lokasi. Kalo itu memenuhi kriteria kita usahakan dianggarkan tahun 2024," kata dia.

Untuk keluarga Winarno berada di padukuhan lain. 

"Penduduk gotong royong menyiapkan lahan relokasi secara mandiri untuk mempercepat pemindahan dua KK tersebut ke tempat aman. Semoga dikemudian hari ada uluran tangan," kata dia.

Dikatakannya, selain resiko longsor, ancaman monyet ekor panjang setiap saat meresahkan. Sebelumnya, dalam kurun waktu berbeda dua warga dilaporkan hilang misterius, hingga sekarang tidak ditemukan.

"Mertua Pak Tupan hilang tanpa jejak hingga saat ini. Semoga mereka bisa segera direlokasi," kata dia.

Sebelumnya, 11 jiwa masih bermukim di Padukuhan Suru RT 004 RW 007. Untuk mencapai tempat tinggal, harus jalan kaki karena jalan terjal dan menanjak. 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/09/04/163103978/dua-kk-hidup-di-perbukitan-terpencil-pemkab-gunungkidul-mulai-survei

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke