Salin Artikel

Kebakaran di Grobogan, 8 Rumah Ludes, 2 Hangus Sebagian

Sementara itu api yang mengganas  juga menghanguskan sebagian bangunan dua rumah warga lainnya.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, kebakaran kali pertama diketahui muncul dari rumah salah seorang warga.

Saat itu pada pagi sekitar pukul 07.00, kepulan asap disertai kobaran api terlihat membumbung tinggi dari arah belakang rumah.

"Api berasal dari rumahnya Pak Handoko yang kemudian terus menjalar ke rumah warga lainnya," terang Joko Supriyanto (39) warga Desa Tlogomulyo, Minggu (13/8/2023).

Kepala Desa Tlogomulyo Sarmo menyampaikan, jarak anatra 10 rumah yang terbakar berhimpitan.

Mayoritas rumah yang diamuk si jago merah, kata dia, berkonstruksi kayu.

"Jadi delapan rumah warga ludes atau rata dengan tanah yaitu milik Handoko, Pajiyem, Sucipto, Ngatemi, Qoriyah, Wagiman, Rutinah dan Ngatini. Adapun 2 rumah warga lainnya yakni Saeroji dan Sigit terbakar sebagian," kata Sarmo di lokasi kejadian.

Menurut Sarmo, saat kebakaran perlahan meluluhlantakkan sejumlah rumah warga Desa Tlogomulyo, Mbah Pajiyem (60) yang dijadwalkan berangkat Umroh pada akhir Agustus ini nampak paling syok dan histeris.

"Uang senilai Rp 40 juta dan paspor Mbah Pajiyem hangus terbakar, tidak bisa diselamatkan," ungkap Sarmo.

Api baru bisa dijinakkan sekitar tiga jam setelah dua unit kendaraan pemadam kebakaran dari Kecamatan Gubug dan Godong diterjunkan ke lokasi kejadian.

Puluhan warga sekitar pun sebelumnya sudah berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun api sudah terlanjur membesar.

"Sudah kita laporkan ke Bupati Grobogan dan Camat Gubug. Semoga bisa segera ada perhatian. Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian ditaksir Rp 800 juta," kata Sarmo.

Kasatpol PP Grobogan Nur Nawanta pun memastikan tidak korban jiwa dalam peristiwa kebakaran di permukiman padat penduduk di Desa Tlogomulyo.

Menurutnya, penyebab kebakaran diduga akibat korsleting dari rumah salah satu warga.

"Infomasi sementara penyebab kebakaran akibat korsleting listrik. Tapi untuk lebih pastinya, masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian," pungkas Nur.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/08/13/185138278/kebakaran-di-grobogan-8-rumah-ludes-2-hangus-sebagian

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com