Salin Artikel

Orangtua Anggota Paskibra Gunungkidul yang Meninggal Dunia Usai Latihan Cerita Hari-hari Terakhir Bersama Anaknya

Hal itu diungkapkan saat bupati Gunungkidul Sunaryanta datang ke rumah duka, Dusun Bogem, Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (12/8/2023). Suasana duka masih terasa karena tenda masih terpasang di depan rumah duka.

Ayah Tang, Sinom menyambut bupati dan menceritakan secara rinci mengenai kondisi anaknya sebelum meninggal dunia. Sementara ibu Tang, Sutinah masih tampak berduka, dan sesekali menyeka air mata ketika mendengar nama anak ketiganya itu.

Sinom mengatakan, Tang Aulia termasuk anak yang lincah dan pandai bergaul. Selama ini, dia aktif dalam kegiatan masyarakat seperti ikut kader Posyandu remaja di desanya.

Selain itu, aktif dalam berolah raga mulai melakukan lari jika waktu senggang, hingga berenang seminggu sekali.

"Anaknya happy, sehat. Tidak ada keluhan," kata Sinom saat ditemui di rumahnya Sabtu.

Sambil menerawang, Sinom menceritakan sepekan sebelum anaknya meninggal dunia mengeluh kelelahan pada Rabu 2 Agustus 2023 lalu. Setelah itu dirinya memeriksakan kesehatan, dan ada masalah tekanan darah rendah.

Namun sebagai orangtua dirinya khawatir dengan kesehatan putrinya itu, memilih agar anaknya tidak masuk sekolah mulai Kamis 3 Agustus 2023.

"Senin saya tanya mau masuk sekolah atau tidak dik? (Korban menjawab) Aku sehat pak," kata Sinom.

Saat sore pulang sekolah, dirinya kembali bertanya kepada anaknya dan dijawab sehat. Seperti biasa, Tang Aulia mencium ibunya selepas sekolah.

"Hari Rabu (9/8/2023), biasa mencium saya, mencari ibunya. Saat itu, ibunya senam bersama ibu-ibu kampung," kata dia.

Saat itu, rumahnya digunakan untuk berlatih sepak bola menjelang perayaan HUT RI. Saat itu, Tang Aulia ikut makan mie ayam.

Rabu sore menjelang Maghrib anaknya mengalami lemas, dan dibawa ke Puskesmas Bayat akhirnya meninggal dunia.

Sementara Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, pihaknya bersama kepala organisasi perangkat daerah (OPD) datang ke rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa mewakili pemerintah dan masyarakat Gunungkidul.

"Nanti akan kita buatkan piagam penghargaan, meskipun belum selesai bertugas," kata dia.

Pensiunan TNI AD ini juga meminta agar memperhatikan kesehatan karena paling utama. "Pertama harus diutamakan kesehatan, jangan sampai terjadi lagi," kata dia.

Sebelumnya, seorang anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, meninggal dunia karena sakit seusai latihan. Almarhumah bernama Tang Aulia Delfi Safitri (16) pelajar SMK N 2 Gedangsari.

"Iya Pagi (Rabu 9 Agustus 2023) ikut latihan dan sore hari di rumahnya sakit mendadak dan Meninggal dunia," kata Kapolsek Gedangsari AKP Suryanto saat dihubungi melalui telepon Kamis (10/8/2023).

Dijelaskannya, Aulia yang merupakan pelajar kelas XI SMK N 2 Gedangsari, sudah dua tahun ikut anggota paskibra Kapanewon Gedangsari. Tahun lalu berjalan sukses, dan lancar.

Setiap hari, puluhan anggota paskibra menjalani latihan, di lapangan Hargomulyo, Gedangsari dan selesai pukul 11.00 WIB. "Tidak ada keluhan, saya juga kaget dan kehilangan," kata dia.

Suryanto mengatakan, Aulia dimakamkan hari ini di pemakaman umum Padukuhan Bogem, Kalurahan Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah.

"Tadi siang dimakamkan, di pemakaman dekat rumahnya," kata dia.

Untuk anggota paskibra yang lain tetap latihan mempersiapkan diri untuk memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/08/12/134806878/orangtua-anggota-paskibra-gunungkidul-yang-meninggal-dunia-usai-latihan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com