Salin Artikel

5 Fakta Penemuan Tengkorak Manusia di Kecamatan Keraton Yogyakarta, Ada Juga Tulang Kuda

Saat ditemukan, tengkorak dalam keadaan utuh dan setengah badannya masih terpendam di tanah.

Sementara itu lokasi penemuan kerangka tersebut pernah menjadi lokasi Perang Geger Sepehi yakni penyerangan tentara Inggris ke Keraton Yogyakarta tahun 1812.

Dan berikut 5 fakta soal penemuan tengkorak manusia di Kecamatan Keraton Yogyakarta:

1. Butuh 2 jam untuk evakuasi

Setelah menerima laporan, tim Inafis Polda Yogyakarta langsung ke lokasi. Mereka membutuhkan waktu sekitar 2 jam 45 menit untuk mengeluarjan benda yang diduga kerangka manusia.

Kerangka tersebut ditemukan dalam galian sedalam 1,5 meter lebih yang saat ini sudah dipasangi garis polisi.

Keberadaan tengkorak tersebut diketahui saat saksi melihat unggahan di Facebook tentang temukan yang diduga tengkorak manusida.

Setelah berhasil mengevakuasi, petugas membawa tulang belulang yang disimpan di kantong jenazah untuk dibwa ke RS Bhayangkara.

2. Bukan temuan tulang yang pertama

Ketua RW 14, Kurniawan mengatakan temukan tulang itu bukan yang pertama. Ia mengatakan di lokas lainnya juga pernah ditemukan barang yang diduga tulang belulang.

"Ternyata enggak cuma 1 ini tapi kemarin di utara juga ada tetapi enggak utuh. Kalau ini utuh maka bu RT kontak kelurahan lalu pak babin dan dari koramil datang ke sini," katanya.

Menurut dia, temuan yang diduga tengkorak ini masih dalam keadaan utuh karena tak hanya tengkorak yang ditemukan, tetapi juga setengah dari badan.

"Setengah badan tapi setengahnya lagi masih terpendam. Jadi tadi tukangnya tidak berani melanjutkan karena ditakutkan merusak itu kerangkanya. Diberikan ke Inafis," katanya.

Salah satunya lokasi tersebut pernah terjadi perang pada tahun 1812 silam.

“Perang geger sepehi (penyerangan tentara Inggris ke Keraton Yogyakarta) juga di area situ,” kata dia.

Selain itu ia menjelaskan lokasi penemuan kerangka tesebut merupakan bagian dari area beteng .

Beteng yang berada di Jalan Suryomenturan, Panembahan, Keraton, Kota Yogyakarta ini hampir sama dengan beteng Vredeburg.

Keduanya memiliki jagang atau penyangga setinggi 11 sampai 12 meter Dia pun heran dengan adanya temuan kerangka manusia tersebut.

“Itu benar-benar enggak bisa njelaske e blas (tidak bisa sama sekali menjelaskan). Saya nggak punya atau info apa-apa,” kata dia.

4. Tulang manusia gabung dengan tulang kuda

Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja mengatakan kerangka yang ditemukan adalah kerangka dengan umur yang lama.

Ia mengatakan saat diangkat, tulang-tulangnya langsung hancur.

Bahkan, dia menyebut temuan yang diduga kerangka manusia ini gabung dengan kerangka kuda.

“Itu gabung sama kerangka kuda informasinya, remuk begitu diangkat,” ujar dia saat dihubungi, Kamis (10/8/2023).

Ia menambahkan, sampai sekarang belum ada laporan orang hilang.

“Iya kemungkinan (kerangka lama) sampai saat ini belum ada (laporan orang hilang),” ucap dia.

Dirinya belum mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan terkait kerangka yang ditemukan itu.

“Nanti kalau ada (perkembangan) saya informasikan,” ucap dia.

5. Proyek revitalisasi terus berjalan

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi memastikan proyek revitalisasi Benteng Baluwerti terus berjalan.

Menurutnya revitaslisasi tersebur sudah bergulir sejak tahun 2015.

"Revitalisasikan sudah beberapa tahun cuma bentuk-bentuknya yang berbeda. Kalau pengkajiannya sudah lama," jelasnya.

Saat ini proyek revitalisasi benteng Keraton Yogyakarta sudah mencapai pada bagian timur yakni Plengkung Bunthet atau Madyasura.

Proyek benteng ini merupakan lanjutan pembangunan benteng tahap pertama dengan tujuan mengembalikan bentuk benteng Keraton Yogyakarta seperti aslinya.

Dian menjelaskan, urgensi dari revitalisasi tersebut untuk penyelamatan dan kelestarian benteng sebagai salah satu penanda dan atribut cagar budaya atau keistimewaan.

"Selama ini ketika dia jadi penanda kan tidak kelihatan kecuali pojok beteng, bastion, kemudian plengkung padahal kan makna utama ya benteng itu yang kemudian tidak tertangkap sebagai penanda kota," jelasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Ardi Priyatno Utomo, Robertus Belarminus, Dita Angga Rusiana), TribunJogja.com

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/08/11/160100178/5-fakta-penemuan-tengkorak-manusia-di-kecamatan-keraton-yogyakarta-ada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke