Salin Artikel

Jalan Baru di Wilayah Pegunungan Kulon Progo, Warga Berharap Tak Ada Lagi yang Tersesat Gara-gara Google Maps

Jalan berada di wilayah RT 042 hingga jalan aspal Tritis-Suroloyo. Wilayah Ngaliyan Gunung A berada pada kemiringan ekstrem Bukit Menoreh. Tebing pada satu sisi, jurang di sisi lain. 

Dulunya daerah tersebu cuma ada jalan setapak. Namun sekarang berubah menjadi jalan semenisasi selebar 3 mete yang layak dilewati mobil, apalagi motor. 

“Dulu jalan setapak, menanjak dan sempit.  Masyarakat hidup bertani di sekitarnya. Warga sebenarnya telah mencoba memperbaiki dengan tambal sulam. Pemerintah kemudian turun tangan,” kata Agustinus Sihono, Dukuh (kepala dusun) Ngaliyan Gunung A, Kamis (10/8/2023).

Ngaliyan Gunung A berada di antara sejumlah obyek wisata. Seperti Puncak Widosari, Kebun Teh Samigaluh, Tumpang Menoreh, hingga Puncak Suroloyo. 

Sekeliling dusun merupakan pertanian tumpang sari. Di antaranya cengkeh, kapulaga, kopi, merica, durian dan alpukat. Dulu warga hanya bisa jalan kaki sambil memikul hasil bumi.

“Banyak wisatawan menuju Borobudur kesasar di sini. Tiap hari ada saja (kesasar) karena Google Maps,” katanya.

“Saat ini, saya kira sudah bisa dilalui dengan baik,” kata Sihono sambil menunjukkan jalan setapak kini jadi jalan semenisasi. 

Warga, TNI hingga Polri membangun jalan itu melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-117 tahun 2023. TMMD tahun ini juga digelar di beberapa kabupaten.

Panglima Kodam IV/Diponegoro, Mayor Jenderal (TNI) Widi Prasetijono berharap melalui TMMD maka semakin kuat jalinan kemanunggalan TNI dan rakyat. Dia juga berharap gotong-royong di antara warga juga terus terjaga sebagai warisan budaya bangsa.  

“Hubungan sosial masyarakat akan semakin baik sehingga tidak perlu ada yang terisolir,” kata Mayjen Widi ketika meninjau jalan bikinan warga dan TNI ini.

TMMD Reguler ke-117 menghasilkan rabat beton jalan sepanjang 920 meter dan 450 meter, pembangunan bronjong, pembangunan 2 gardu poskamling, pembangunan 125 meter drainase buis beton, 2 unit RTLH, perbaikan tempat peribadatan, hingga pembangunan rumah santri. Juga terbangun jalur irigasi hingga taman prasasti.

Anggaran pembangunan mencapai Rp 1,125 miliar yang terdiri dari Rp 1 miliar dari ABPD Kabupaten Kulon Progo, Rp 125 juta dari APBD DIY dan APBD Kalurahan Rp 11,8 juta.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/08/10/234952878/jalan-baru-di-wilayah-pegunungan-kulon-progo-warga-berharap-tak-ada-lagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke