Temuan Kerangka Manusia di Proyek Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Kondisinya Utuh

KOMPAS.com - Kerangka manusia ditemukan di proyek revitalisasi benteng Keraton Yogyakarta, Jalan Suryomentaraman, RT 005 RW 014, Kelurahan Panembahan, Kapanewon Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (7/8/2023).

Ketua RW 014 Kurniawan mengatakan, kerangka tersebut dalam keadaan utuh.

"Setengah badan, tapi setengahnya lagi masih terpendam," ujarnya, Senin.

Kerangka itu ditemukan di kedalaman sekitar 1,5 meter saat pekerja proyek membuat galian. Temuan kerangka tersebut lantas dilaporkan ke polisi.

Tim Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) Kepolisian Daerah (Polda) DIY membutuhkan waktu sekitar 2 jam 45 menit untuk mengevakuasi kerangka itu.

"Saksi mengecek ke lokasi, dan benar bahwa di lokasi galian proyek Beteng Kraton telah ditemukan diduga tengkorak manusia. Kemudian saksi melapor ke Polsek Kraton," ucapnya, Senin.

Sekitar pukul 15.35 WIB, aparat mulai mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi.

"Pukul 16.00 WIB, tim Inafis dan piket Reskrim Polresta tiba di TKP dan langsung melakukan olah TKP. Selanjutnya, penemuan tersebut dibawa ke RS Bhayangkara," ungkapnya.

Sekitar pukul 18.46 WIB, tim Inafis Polda DIY berhasil mengeluarkan kerangka manusia tersebut.

Temuan kerangka manusia di proyek revitalisasi benteng Keraton Yogyakarta ternyata tak hanya sekali ini saja.

Menurut Ketua RW 014 Kurniawan, pada Sabtu (5/8/2023), juga ditemukan beberapa tulang manusia. Namun, waktu itu, kerangka yang ditemukan tak utuh.

"Tapi oleh tukangnya dikubur kembali karena pritilan (terpisah-pisah). Kalau yang ini kan kayaknya masih utuh, makanya tadi lapor RT sama polisi," tuturnya, dikutip dari Tribun Jogja.

Kurniawan mengungkapkan, berdasar cerita turun-temurun yang didengarnya, tempat penemuan kerangka manusia tersebut dulunya merupakan lahan kosong.

Di sekitar lokasi itu, sebut Kurniawan, masih banyak ditemukan makam yang kondisinya terawat.

"Kuburan di dalam rumah, tetapi kopen (terawat). Ada beberapa di sebelah sana rumahnya masih ada kuburan," jelasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Robertus Belarminus), TribunJogja.com