Salin Artikel

Mandiri Kelola Sampah ala Kampung Mandungan Kota Yogyakarta

Hal ini menjadi langkah yang tepat mengingat Kota Yogyakarta sempat mengalami darurat sampah akibat penutupan TPA Piyungan beberapa hari lalu. 

Pelopornya pemanfaatan sampah tersebut adalah Kelompok Tani Pelangi RW 011, Kampung Mendungan, Kelurahan Giwangan, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta. 

Kelompok tani itu mengubah sampah organik menjadi pupuk. Selain itu juga sampah organik bermanfaat untuk budidaya maggot atau belatung. Sedangkan sampah anorganik dijadikan berbagai macam cinderamata seperti tas yang terbuat dari bungkus plastik.

Pupuk dari sampah tersebut digunakan untuk tanaman yang masyarakat tanam. Untuk diketahui Lahan terbatas tak menyurutkan masyarakat Kampung Mandungan ini untuk tetap bertani.

Memanfaatkan kurang lebih 4.500 meter persegi lahan kosong, kelompok tani ini dapat menanam berbagai jenis tanaman sayuran maupun buah-buahan. Tanaman andalan dari kelompok tani ini adalah aloe vera, yang didapat dari Pontianak. Mereka menanamnya, lalu mengolahnya menjadi berbagai macam makanan olahan seperti stik aloe vera.

"Di sini juga ada bank sampahnya, jadi limbah dapur dari warga sekitar kita buat pupuk, dan pupuk itu juga untuk sayuran yang kita tanam," katanya saat ditemui di Mendungan, Selasa (25/7/2023).

Saat ini kelompok tani tersebut juga sedang memulai budidaya maggot yang digunakan untuk pakan ternak. Budidaya maggot dipilih karena mampu untuk mengurai sampah organik seperti sisa-sisa makanan.

"Maggot mampu memakan dan mengurai sampah organik. Maggot pun bisa dijual untuk pakan burung atau ikan. Bahkan bangkai lalat yang menghasilkan telur maggot pun bisa dijual untuk pakan burung," jelas dia.

Sementara sampah anorganik oleh kelompok tani pelangi ini diubah menjadi berbagai macam cinderamata yang memiliki nilai jual.

“Ada yang jadi tas dari sampah plastik,” kata dia.

Ke depannya, Budi berharap pengelolaan sampah dengan metode maggot tersebut semakin berkembang. Sehingga tidak hanya mengolah sampah dapur dari RW 011 Mendungan saja, tapi juga seluruh sampah warga se Kemantren Umbulharjo.

“Harapannya, bisa zero waste sampah organik sehingga bisa mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan,” katanya.

Sementara itu Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya sangat menyambut baik langkah warga RW 011 Mendungan tersebut. Menurutnya pengelolaan sampah dan pengurangannya tidak hanya persoalan teknologi dan sarana prasarana saja. Namun juga peran serta dan perubahan perilaku dari masyarakat.

“Proses yang akan kita lakukan bersama adalah bagian dari fakta sistem sosial yang efektif, bagi kepentingan pengelolaan sampah di Kota Yogya," ujarnya.

Aman mengungkapkan peningkatan edukasi ke masyarakat untuk mengelola sampah sejak dari sumbernya akan terus dilakukan karena untuk mengubah kebiasaan membuang sampah sangat sulit.

“Setidaknya, masyarakat melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah tangga dan bisa dikembangkan dengan pengelolaan sampah dengan berbagai metode sesuai kondisi di wilayah masing-masing. Ada banyak metode selain dengan maggot, bisa dengan komposter atau lodong sisa dapur,” katanya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/07/28/064525278/mandiri-kelola-sampah-ala-kampung-mandungan-kota-yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke