Salin Artikel

Sepekan, Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava Sebanyak 281 Kali

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, Gunung Merapi teramati mengeluarkan guguran lava sebanyak 281 kali dalam sepekan, mulai 14 Juli 2023 sampai dengan 20 Juli 2023. Guguran lava teramati ke arah barat hingga selatan.

"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 281 kali ke arah barat hingga selatan," ujar Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengataman 14 Juli-20 Juli 2023, Sabtu (22/7/2023).

Guguran lava meliputi satu kali ke hulu Kali Sat atau Kali Putih sejauh 1.000 meter, dua kali ke arah Senowo sejauh maksimal 500 meter, delapan kali ke hulu Kali Boyong sejauh 2.000 meter, dan 270 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh 1.800 meter.

"Pada kubah barat daya teramati titik panas tertinggi mencapai 323 derajat celsius dan pada kubah tengah mencapai 186 derajat celsius," ucapnya.

Berdasarkan foto udara pada 24 Juni 2023, volume kubah barat daya sebesar 2.465.900 meter kubik. Sedangkan volume kubah tengah sebesar 2.346.500 meter kubik.

"Morfologi kubah barat daya mengalami perubahan akibat aktivitas guguran lava. Sedangkan kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan," urainya.

Kegempaan Gunung Merapi pada minggu ini tercatat, 24 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 64 kali gempa fase banyak (MP), dua kali gempa frekuensi rendah (LF), 984 kali gempa guguran (RF), dan sembilan kali gempa tektonik (TT).

"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," tandasnya.

Berdasarkan data tersebut, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

"Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga," tegasnya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat juga diminta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/07/22/135850178/sepekan-gunung-merapi-keluarkan-guguran-lava-sebanyak-281-kali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke