Salin Artikel

Nasib Warga Solo yang Rumahnya Roboh Terdampak Proyek Simpang Joglo

KOMPAS.com - Rumah yang disewa Widayat (42) di Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, roboh akibat tak kuat menahan getaran dari proyek pembangunan Simpang Joglo, pada Kamis (20/7/2023).

Widayat telah berkali-kali mengadu sejak muncul retakan di tempat tinggalnya itu pada dua bulan lalu, namun selama ini pihak terkait tak pernah merespons keluhannya secara serius.

"Tanggapannya sabar, sabar, begitu saja. Saya komplain sudah 4 kali, kadang (ketika pekerja proyek) lewat saya panggil cuma nengok saja," kata Widayat, dikutip dari TribunJabar.id.

Dia menjelaskan, sejak pengerjaan pancang proyek Simpang Joglo, mulai ada retakan pada tembok rumahnya. Seiring waktu, retakan itu pun semakin lebar.

Sejak kondisi itu terjadi, dia sempat memasang penyangga yang terbuat dari bambu di atap rumahnya.

Nyaris timpa istri

Saat tembok rumahnya roboh, istri Widayat sedang memasak panganan untuk usaha angkringannya. Untungnya, sang istri tak terkena robohan tersebut.

Usai kejadian itu, dia pun langsung meminta ganti rugi kepada pihak kontraktor pembangunan Simpang Joglo. Menurut Widayat, pihak kontraktor mengaku bersedia membangun kembali rumah tersebut.

"Besok langsung dikerjakan. Tembok, genting, diganti semua," ujar Widayat.

Meski tembok rumahnya sudah retak sebelum adanya proyek pembangunan Simpang Joglo, namun dia menilai, rumah itu masih bisa bertahan setidaknya hingga 10 tahun mendatang.

Tak hanya satu rumah

Selain Widayat, Adhitthana (39) juga terdampak proyek pembangunan Simpang Joglo. Kini di rumahnya muncul retakan dan debu akibat aktivitas alat berat.

Akan tetapi, dia mengaku tak menerima kompensasi dalam bentuk apa pun usai kerugian yang dialaminya.

"Tidak ada kompensasi. Sudah berusaha, tidak ada hasilnya," ucap Adhitthana.

Mengenai hal itu, Ketua RT 4 RW 1 Sambirejo, Agung menyampaikan, sejak awal memang tak ada kesepakatan soal kompensasi dalam bentuk uang, melainkan pembangunan fasilitas publik.

"Waktu kita rapat dulu, (kompensasi) berupa fasilitas sosial, pos ronda, perbaikan jalan," jelasnya.

Kontraktor sempat berjanji akan memberikan kompensasi berupa sembako selama 4 bulan untuk 30 UMKM yang terdampak penutupan jalan selama pembangunan Simpang Joglo, namun janji itu hingga kini belum ditepati.

"5 Kg beras, minyak, gula, per bulan selama 4 bulan. Itu belum dilaksanakan juga," ungkap Agung.

Tanggapan Camat Banjarsari

Camat Banjarsari, Beni Supartono mengatakan, rumah yang disewa Widayat bisa roboh karena usianya sudah tua dan telah retak sejak sebelum pengerjaan proyek Simpang Joglo.

Menurut Beni, Widayat pun tak melapor saat retakan muncul di rumahnya. Bambu yang digunakan untuk menopang pun tak kuat, sehingga rumah itu roboh saat terkena getaran alat berat.

"Saat ini dari pihak kontraktor sudah mendatangi lokasi, dan material sudah didatangkan, nanti dibangunkan," bebernya.

Janji Gibran

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku pihaknya siap bertanggung jawab atas dampak yang dialami warga selama proses pembangunan.

"Coba nanti kami lihat ya. Pasti (tanggung jawab). Nanti kerusakan tanggung jawab kami ya. Nanti saya cek ya," janjinya.

Dia pun berjanji, tanggung jawab dari pihaknya bukan hanya kepada warga yang rumahnya roboh, tetapi bagi rumah yang mengalami keretakan.

"Retak-retak sudah tanggung jawab kami, apalagi roboh, kasihan. Kami tindaklanjuti ya," papar Gibran.

Pembangunan di Simpang Joglo

Area Simpang Joglo kini ditutup karena adanya pengerjaan erection jembatan rangka baja bentang tengah rel layang Joglo jalur ganda Kereta Api (KA) Fase 1 Semarang-Solo.

Penutupan itu dilakukan sejak Sabtu (15/7/2023) dan rencananya hingga Kamis (30/11/2023).

"Terima kasih atas dukungan dan doanya. Kita nantikan bersama jembatan KA rangka baja, ikon baru kebanggaan Solo," pungkas Gibran.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/07/22/082915978/nasib-warga-solo-yang-rumahnya-roboh-terdampak-proyek-simpang-joglo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke