Salin Artikel

Diunggah di Akun BPPTKG, Seseorang Panjat Tower Kamera Pengamatan Gunung Merapi

Di video yang diunggah akun twitter @BPPTKG, menampilkan kamera CCTV yang menyorot visual Gunung Merapi dari Babatan I, Tunggularum dan Panguk. Kemudian satu lagi adalah CCTV thermal Panguk.

Awalnya empat layar kamera CCTV masih memperlihatkan visual Gunung Merapi. Namun, tiba-tiba di layar kamera CCTV yang berada di Tunggularum muncul wajah seseorang.

Wajah tersebut tampak beberapa detik berada tepat di depan kamera CCTV. Setelah itu tampak layar kembali memperlihatkan visual Gunung Merapi.

Di video yang diunggah terdapat tulisan: "Lha kok wajahmu nutupin kamera."

Di video yang diunggah terlihat peristiwa tersebut terjadi pada 20/7/2023 pukul 10.54 WIB, atau hari ini.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan peristiwa tersebut tidak sampai merusak alat pengamatan aktivitas Gunung Merapi.

Selain itu, aktivitas pemantauan juga tidak sampai terganggu akibat peristiwa tersebut.

Agus Budi meminta agar masyarakat bersama-sama turut menjaga alat-alat pemantuan aktivitas Gunung Merapi.

"Untuk ikut menjaga keberadaan dan fungsi alat pemantauan," ucap Agus Budi Santoso, Kamis (20/7/2023).

Sementara itu dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 20 Juli 2023 pukul 06.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB visual Gunung Merapi terlihat jelas.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100 meter-150 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.

Teramati tiga kali guguran lava dengan jarak maksimum 1.800 meter ke arah Kali Boyong dan satu kali dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng).

Data kegempaan di Gunung Merapi, guguran jumlah 38 dengan amplitudo 3 mm-17 mm dan Durasi 83.4 detik-217.8 detik. Hybrid/Fase Banyak jumlah 1 dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.3 detik dan durasi 5.2 detik.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) saat ini masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (Level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/07/20/174141778/diunggah-di-akun-bpptkg-seseorang-panjat-tower-kamera-pengamatan-gunung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke