Salin Artikel

Mahasiswa UMY Gelar Doa Bersama untuk Redho yang Diduga Korban Mutilasi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar doa bersama untuk mahasiswa yang hilang, Redho Tri Agustian, yang diduga menjadi korban mutilasi di Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pantauan Kompas.com, ratusan mahasiswa UMY berkumpul di depan Gedung AR Fachrudin. Mereka membuat lingkaran dan menyalakan ratusan lilin.

Beberapa poster bertuliskan "Usut Tuntas Keadilan Untuk Korban" dipajang di samping lilin yang dinyalakan.

"Kita sedih, kita berbelasungkawa, kita mungkin masih belum bisa menerima apa yang terjadi," ujar satu di antara mahasiswa yang membuka acara doa bersama, Senin (17/7/2023).

Sementara itu Dekan Fakultas Hukum UMY Iwan Satriawan dalam sambutannya mengatakan, kegiatan malam hari ini adalah kegiatan solidaritas teman-teman Redho.

"Awal laporan kehilangan Mas Redho dari pihak keluarga sebetulnya Polda sudah berkoordinasi dengan saya sebagai dekan untuk konfirmasi siapa yang bisa korek keterangan terkait redho," katanya.

Dua hari berselang setelah adanya laporan orang hilang, intel Polda DIY datang ke Fakultas Hukum UMY untuk mencari informasi.

"Lalu dikembangkan beberapa hari kemudian intel Polda sudah melengkapi informasinya dan menyampaikan berita itu. Saat konferensi pers Minggu pagi," kata dia.

Sebelumnya, Apriansyah Awahab teman kos mahasiswa UMY yang hilang, Redho Tri Agustian (20) meyakini Redho jadi korban mutilasi di Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dia mengaku sudah mendapat konfirmasi dari kampus. 

"Sudah dikonfirmasi oleh ketua dekan dari fakultas hukum. Nanti doa bersama di kampus jam 19.30, saya ke sana juga," ujar Apri ditemui di kos-kosan di sekitar UMY, Senin (17/7/2023).

Ia menambahkan, dirinya sempat bertemu dengan Redho pada Selasa (11/7/2023) dini hari. Saat itu Apri sedang makan di warung makan tak jauh dari kosnya.

"Selasa dini hari dia sama saya di Motek (warung) lagi pesan makan," ujar dia.

Apri menambahkan, saat itu dia bertemu di Motek, Redho membungkus makanan yang dipesan dan nampak terburu-buru saat pulang.

"Saya enggak liat (Redho pulang kos), dia selesai lebih dulu pesanannya. Sempat saya ajak pulang ke kos bareng, tapi terlihat buru-buru," kata dia.

Sehari-hari  Redho dikenal sebagai orang yang murah senyum dan sering menyapa teman-teman kosnya, Redho juga berbaur dengan mahasiswa lain yang berada dalam satu kos.

"Sering ketemu, sering sapa, dia yang sering sapa duluan atau saya," katanya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/07/17/221802878/mahasiswa-umy-gelar-doa-bersama-untuk-redho-yang-diduga-korban-mutilasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke