Salin Artikel

Dua Warga di Gunungkidul Muncul Gejala Mirip Antraks

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul pun mendorong diberlakukan Kejadian Luar Biasa (KLB)

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty membenarkan pihaknya memeriksa sampel darah dua warga Semanu.

Dari informasi yang diterima awak media, ada warga yang luka pada bagian tangannya, namun lokasinya tidak di temuan antraks sebelumnya yakni Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Semanu.

"Sudah diambil sampelnya tapi belum ada hasil," kata Dewi saat dihubungi melalui telepon Jumat (14/7/2023).

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Retno Widyastuti mengaku sudah mendengar informasi tersebut dan akan melakukan penelusuran.

"Besuk (jumat) kami akan melakukan penelusuran terkait informasi tersebut," kata Retno ditemui di Taman Budaya Gunungkidul, Playen Kamis (13/7/2023) petang.

Sementara Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntaringsih mengatakan pihaknya mendorong bupati menetapkan status KLB antraks. Hal ini agar bisa memanfaatkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).

Selain untuk antraks bisa juga digunakan untuk penyakit ternak lainnya seperti Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"BTT turun kan bisa dimaksimalkan untuk penanganan, termasuk sosialisasi ke masyarakat," kata Endah.

Dikatakannya, pemerintah Kabupaten Gunungkidul seharusnya bergerak cepat dan sistematis, apalagi Gunungkidul termasuk gudang ternak.

Pihaknya akan memerikan rekomendasi salah satunya terkait antraks pada Selasa 18 Juli mendatang. "Harus ada gerak cepat, salah satunya lewat KLB i ni," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/07/14/125613678/dua-warga-di-gunungkidul-muncul-gejala-mirip-antraks

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke