Salin Artikel

Teka-teki 4 Potongan Tubuh Manusia di Sleman, Ditemukan di Sungai dan Semak-semak

KOMPAS.com - Empat potongan tubuh manusia ditemukan di area Jembatan Kelor, Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (12/7/2023).

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi mengatakan, potongan-potongan tubuh tersebut antara lain merupakan bagian kaki dan tangan.

"Total potongan itu kaki sampai mata kaki ada dua, kemudian tangan sebelah kiri satu, kemudian ada bagian besar seperti potongan daging satu. Sehingga total empat," ujarnya, Kamis (13/7/2023).

Namun, identitas pemilik potongan tubuh masih menjadi teka-teki.

"Proses identifikasi masih berlangsung, dan karena kondisinya belum lengkap jadi masih butuh proses," ucapnya.

Jenis kelamin korban pun belum bisa diketahui.

"Belum tahu (jenis kelamin). Ketemu baru kaki dua biji, mulai batas mata kaki. Kemudian tangan kiri sampai batas pergelangan tangan, udah itu aja. Sama potongan tubuh entah itu paha, entah apa, itu kita belum tahu juga," ungkapnya.

Saat disinggung mengenai kondisi potongan tubuh tersebut, Ardi menuturkan bahwa kondisinya belum membusuk. Akan tetapi, ada beberapa bagian kulit yang tampak mengelupas.

Polisi menduga bahwa potongan tubuh itu masih baru.

"Seperti begitu, masih baru. Karena kan bentuknya, masih terlihat jelas, masih terlihat jelas itu kaki orang," tuturnya.

"Jadi yang awal kita temukan di dalam dasar sungai, terus ada beberapa potongan tubuh kita temukan di semak-semak di atasnya," jelas Ardi, Rabu.

Ia mengungkapkan, potongan tubuh manusia tersebut awalnya ditemukan oleh warga yang hendak memancing.

"Ada warga yang mau mancing ke bawah (bawah jembatan Kelor) terus dia menemukan. Terus lapor ke kita," terangnya.


Sementara itu, Dukuh Kelor Darmojo menjelaskan, sebelum adanya temuan potongan tubuh tersebut, tidak ada laporan kejadian yang mencurigakan.

Menurutnya, warga juga tidak melihat aktivitas ganjil dari jembatan itu. Pasalnya, saat malam hari, jalan di atas Jembatan Kelor terbilang sepi.

"Ya betul ini memang jalan sepi. Kemarin hari Selasa untuk outbond masih diberisihkan belum ada apa-apa, masih bersih," bebernya, Kamis.

Selepas adanya temuan potongan tubuh manusia ini, Darmojo langsung mengecek warganya apakah ada yang hilang.

"Kemarin saya konfirmasi ke lokasi enggak ada, sampai ke 12 padukuhan untuk wilayah Bangunkerto tidak ada yang hilang," sebutnya.

Darmojo memperkirakan korban berasal dari luar daerahnya.

Untuk mencari potongan-potongan tubuh lainnya, tim SAR gabungan dikerahkan di dua sungai yang berada di sekitar lokasi temuan, Kamis.

Agus Riyanto selaku Koordinator SAR DIY unit Wonokerto, Kapanewon Turi, menjelaskan, penyisiran dilakukan mulai pukul 06.30 WIB.

Tim menyisir tiga lokasi, yaitu sungai di bawah Jembatan Kelor, yang merupakan lokasi temuan potongan tubuh. Lalu, dua sungai lainnya berada di timur dan barat lokasi temuan potongan tubuh manusia.

Dalam penyisiran ini, tim tidak menemukan potongan tubuh lainnya. Sekitar pukul 12.00 WIB, pencarian dihentikan.

"Pencarian tadi perintahnya dari Bapak Kapolsek (Kapolsek Turi) untuk dihentikan. Terus untuk tindak lanjutnya nanti kami standby di posko masing-masing. Ketika nanti dibutuhkan kami akan dihubungi kembali," papar Agus.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Dita Angga Rusiana)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/07/13/163814378/teka-teki-4-potongan-tubuh-manusia-di-sleman-ditemukan-di-sungai-dan

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com