Salin Artikel

Tidak Berlakukan KLB Antraks dan Sanksi Brandu, Bupati Gunungkidul Pilih Edukasi Warga

"KLB sementara belum ya kita masih memantau di lapangan saya rasa sudah kondusif. Nanti lihat ke depan itu saja," kata Sunaryanta ditemui di kantor Pemkab Gunungkidul, Selasa (11/7/2023).

Dikatakannya, pihaknya tidak memberlakukan KLB karena dikhawatirkan berdampak pada perekonomian masyarakat.

"Karena dampak KLB itukan nanti luar biasa, entah ekonomi dan sebagainya sementara ini tidak akan kita putuskan, melihat kondisi di lapangan. Kita pantau terus kok ini," kata dia.

"Masyarakat juga tau risikonya makan yang seperti itu risikonya seperti kemarin," kata Sunaryanta.

"Kalau hidup gak apa-apa, kalau yang sehat tidak apa-apa, kalau yang tidak sehat janganlah. Apalagi sudah dinyatakan antraks janganlah," kata dia.

Ke depan pihaknya meminta dinas terkait untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membrandu ternak mati. Termasuk informasi wacana penindakan pidana, Sunaryanta mengaku mengedepankan edukasi.

"Gimana masyarakat mau ditindak? Nanti diberikan edukasi," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, terkait KLB tergantung cara pandang. Kalau dari sisi medis kalau ada yang meninggal seharusnya sudah KLB, sesuai dengan peraturan menteri kesehatan.

"Intinya kami bawahan kepanjangan tangan pemerintah kabupaten, kami menyampaikan hal ini," kata Dewi.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/07/11/122112678/tidak-berlakukan-klb-antraks-dan-sanksi-brandu-bupati-gunungkidul-pilih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke